
Mengekor Jepang, Bursa Singapura Koreksi 0,77%
tahir saleh, CNBC Indonesia
08 March 2019 08:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura yakni Straits Times Index (STI) dibuka minus 0,77% di level 3.204 pada perdagangan hari ini, Jumat (8/3/2019), dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya di level 3.229.
Dengan level pembukaan ini, data mengungkapkan indeks STI mencatatkan pelemahan dalam setahun terakhir hingga 3,79%, kendati secara year to date menguat hingga 4,53%.
Pembukaan yang koreksi ini juga bersamaan dengan bursa Asia lainnya yakni bursa saham Tokyo yang juga dibuka melemah. Koreksi bursa Jepang terjadi setelah investor enggan mengambil risiko selepas sejumlah pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB).
Dilansir AFP, Indeks Nikkei anjlok 0,88% atau 188,41 poin ke level 21.267,60, sedangkan Indeks Topix turun 0,99% atau 15,84 poin menjadi 1.585,82.
Dalam konferensi pers seusai rapat, Kamis (7/3/2019) waktu setempat, Presiden ECB Mario Draghi memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan ECB.
"Kami juga memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah setidaknya sampai akhir 2019 dan bahkan selama yang dibutuhkan untuk memastikan inflasi berada di kisaran 2% dalam jangka menengah," kata Draghi seperti dikutip Reuters.
(tas) Next Article Dibuka di Zona Merah, Bursa Singapura Kurang Bergairah
Dengan level pembukaan ini, data mengungkapkan indeks STI mencatatkan pelemahan dalam setahun terakhir hingga 3,79%, kendati secara year to date menguat hingga 4,53%.
Pembukaan yang koreksi ini juga bersamaan dengan bursa Asia lainnya yakni bursa saham Tokyo yang juga dibuka melemah. Koreksi bursa Jepang terjadi setelah investor enggan mengambil risiko selepas sejumlah pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB).
Dilansir AFP, Indeks Nikkei anjlok 0,88% atau 188,41 poin ke level 21.267,60, sedangkan Indeks Topix turun 0,99% atau 15,84 poin menjadi 1.585,82.
Dalam konferensi pers seusai rapat, Kamis (7/3/2019) waktu setempat, Presiden ECB Mario Draghi memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan ECB.
"Kami juga memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah setidaknya sampai akhir 2019 dan bahkan selama yang dibutuhkan untuk memastikan inflasi berada di kisaran 2% dalam jangka menengah," kata Draghi seperti dikutip Reuters.
(tas) Next Article Dibuka di Zona Merah, Bursa Singapura Kurang Bergairah
Most Popular