Duh, 5 Hari Beruntun Asing Tinggalkan Pasar Saham RI

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 March 2019 11:18
Dolar AS Tak Juga Kehabisan Bensin
Foto: Pembukaan Perdagangan BEI 2019 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Selain kekhawatiran soal China, aksi jual investor asing di pasar saham juga dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah. Pada perdagangan hari ini, rupiah melemah 0,14% di pasar spot ke level Rp 14.135/dolar AS.

Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang kuat, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang naik sebesar 0,07%. Indeks Dolar AS tercatat sudah menguat selama 6 hari berturut-turut.

Pada hari ini, greenback mendapatkan suntikan energi dari rilis data ekonomi AS yang menggembirakan. Kemarin, Non-Manufacturing PMI periode Februari 2019 versi ISM diumumkan di level 59,7, di atas konsensus yang sebesar 57,4, seperti dilansir dari Forex Factory.


Kemudian, penjualan hunian baru periode Desember 2018 diumumkan sejumlah 621.000 unit (annualized), mengalahkan konsensus yang sebesar 597.000 unit, seperti dilansir dari Forex Factory.

Dengan data-data ekonomi AS yang oke, pelaku pasar menaruh harapan bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS tetap akan mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 5 Maret 2019, kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps (basis poin) pada tahun ini adalah 4,5%. Memang masih kecil, tapi probabilitas tersebut membesar jika dibandingkan posisi minggu lalu yang sebesar 2,1% saja.

Pelemahan rupiah tentu tak menguntungkan bagi investor asing karena bisa membuat mereka menderita kerugian kurs.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular