
Ekonomi China Lesu, Bursa Hong Kong Stagnan
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 March 2019 12:21

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong hampir tidak mencatatkan pergerakan pada jeda perdagangan Selasa (5/3/2019.
Para investor tengah menantikan perkembangan terbaru dari pembicaraan perdagangan China-Amerika Serikat (AS) saat Beijing meluncurkan rencana pemotongan pajak besar-besaran demi mendorong pertumbuhan ekonominya akan diperkirakan terus melambat di 2019.
Indeks Hang Seng turun tipis 8,82 poin menjadi 28.950,77 saat jeda perdagangan siang, dilansir dari AFP.
China akan memangkas pajak dan biaya-biaya untuk perusahaan hingga hampir 2 triliun yuan (US$ 298,31 miliar atau sekitar Rp 4.222 triliun), meningkatkan investasi infrastruktur, dan mendorong penyaluran pinjaman bagi perusahaan-perusahaan kecil, kata Perdana Menteri Li Keqiang, Selasa (5/3/2019).
Hal tersebut dilakukan karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonominya yang tampaknya akan melambat lebih lanjut tahun ini.
Pemerintah China menargetkan angka pertumbuhan ekonominya sebesar 6%-6,5% pada 2019, kata Li pada pembukaan pertemuan tahunan parlemen China, dilansir dari Reuters. Namun, angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 6,6% yang dilaporkan tahun lalu, paling lambat sejak 1990.
Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters awal tahun ini bahwa China akan memangkas target pertumbuhan 2019 menjadi 6%-6,5% dari target 2018 yang sebesar 6,5% di tengah meningkatnya hambatan ekonomi.
(prm) Next Article Data Ekonomi AS Masih Awet Dorong Naik Bursa Hong Kong
Para investor tengah menantikan perkembangan terbaru dari pembicaraan perdagangan China-Amerika Serikat (AS) saat Beijing meluncurkan rencana pemotongan pajak besar-besaran demi mendorong pertumbuhan ekonominya akan diperkirakan terus melambat di 2019.
Indeks Hang Seng turun tipis 8,82 poin menjadi 28.950,77 saat jeda perdagangan siang, dilansir dari AFP.
Hal tersebut dilakukan karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonominya yang tampaknya akan melambat lebih lanjut tahun ini.
Pemerintah China menargetkan angka pertumbuhan ekonominya sebesar 6%-6,5% pada 2019, kata Li pada pembukaan pertemuan tahunan parlemen China, dilansir dari Reuters. Namun, angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 6,6% yang dilaporkan tahun lalu, paling lambat sejak 1990.
Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters awal tahun ini bahwa China akan memangkas target pertumbuhan 2019 menjadi 6%-6,5% dari target 2018 yang sebesar 6,5% di tengah meningkatnya hambatan ekonomi.
(prm) Next Article Data Ekonomi AS Masih Awet Dorong Naik Bursa Hong Kong
Most Popular