Bukan Karena Toko Online, Apa Ini Sebab Laba Matahari Anjlok?

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
05 March 2019 12:29
Matahari hanya mencatatkan laba Rp 1,1 triliun, turun 42% dibandingkan dengan 2017 yang tercatat Rp 1,91 triliun.
Foto: Detik Foto/ Agung Pambudhy
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), peritel milik Grup Lippo, mengalami penurunan laba bersih yang signifikan pada 2018. Matahari hanya mencatatkan laba bersih Rp 1,1 triliun, turun 42% dibandingkan dengan 2017 yang tercatat Rp 1,91 triliun.

Richard Gibson, CEO dan Wakil Presiden Direktur LPPF, berkilah bahwa bisnis perseroan pada tahun lalu dapat tumbuh secara keseluruhan, meskipun terdapat tantangan kompetisi yang meningkat dari peritel lain, baik offline maupun online.

"Kami melihat pertumbuhan yang kuat dalam bisnis online kami di Matahari.com," kata Richard dalam siaran pers yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia, Senin (4/3/2019).



Namun, bila melihat laporan keuangan perseroan, salah satu penyebab dari anjloknya laba adalah kerugian atas penurunan nilai investasi pada instrumen ekuitas senilai Rp 769,77 miliar. Kerugian investasi tersebut terjadi pada PT Global Ecommerce Indonesia (GEI) pemilik Mataharimall.com.

LPPF memiliki 19,62% kepemilikan saham di Mataharimall.com senilai Rp 769,77 miliar.




Namun, Mataharimall.com yang berdiri pada 2015 ini kemudian dilebur ke dalam Matahari.com. Hal ini menyebabkan perseroan meninjau kembali nilai atas investasi di GEI. Peninjauan kembali ini menghasilkan pengakuan atas kerugian penurunan nilai sebesar Rp 769,77 miliar, yang telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Bila melihat bagian lain laporan keuangan LPPF, pendapatan perseroan sebetulnya masih naik dari beberapa lini. Secara keseluruhan pendapatan bersih anak usaha PT Multipolar Tbk (MLPL) ini naik menjadi Rp 10,25 triliun dari periode tahun sebelumnya Rp 10,02 triliun.

Penjualan itu ditopang pendapatan eceran naik menjadi Rp 6,66 triliun dari sebelumnya Rp 6,53 triliun, dan pendapatan konsinyasi Rp 3,49 triliun, naik dari sebelumnya Rp 3,43 triliun, sisanya pendapatan jasa. Di sisi lain, penjualan kotor LPPF mencapai Rp 17,9 triliun, meningkat 2,1% dari Rp 17,5 triliun pada 2017.

Simak ulasan analis mengenai kinerja bisnis Matahari sepanjang 2018.
[Gambas:Video CNBC]


(dob/tas) Next Article Matahari Mulai Beroperasi di Palu, Sempat Tutup karena Gempa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular