
China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Jatuh 0,6%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 March 2019 09:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah tipis 0,04%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan cepat memperlebar kekalahannya. Pada pukul 9:41 WIB, pelemahan IHSG telah mencapai 0,6% ke level 6.449,64.
Nasib IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga kompak diperdagangkan melemah: indeks Nikkei turun 0,61%, Indeks Shanghai turun 0,09%, indeks Hang Seng turun 0,52%, indeks Straits Times turun 0,4%, dan indeks Kospi turun 0,7%.
Kabar negatif bagi bursa saham regional datang dari China. Pada hari ini, pemerintah China memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi di kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%, seperti dilansir dari Bloomberg. Sebagai informasi, perekonomian China tumbuh hingga 6,6% pada tahun 2018.
Jika yang terealisasi nantinya adalah target pertumbuhan ekonomi di batas bawah (6%), maka itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam nyaris 3 dekade.
Di sisi lain, sejatinya pemerintah China mengumumkan pemotongan tingkat pajak senilai US$ 298 miliar untuk tahun ini guna menahan perlambatan ekonomi. Salah satu tingkat pajak yang dipangkas adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor manufaktur.
Namun, batas bawah dari target pertumbuhan ekonomi yang begitu rendah telah sukses membuat pelaku pasar khawatir. Mengingat China merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, tentu perlambatan ekonomi di sana akan membuat perekonomian negara-negara lain ikut berada dalam tekanan.
Berbicara mengenai perlambatan ekonomi China, data ekonomi yang dirilis pada hari ini semacam memberikan konfirmasi. Caixin Services PMI periode Februari 2019 diumumkan di level 51,1, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 53,5, seperti dilansir dari Trading Economics. Capaian tersebut merupakan yang terendah sejak Oktober 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Akhiri Pekan Dengan Penguatan 0,86%, Terima Kasih China!
Nasib IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga kompak diperdagangkan melemah: indeks Nikkei turun 0,61%, Indeks Shanghai turun 0,09%, indeks Hang Seng turun 0,52%, indeks Straits Times turun 0,4%, dan indeks Kospi turun 0,7%.
Kabar negatif bagi bursa saham regional datang dari China. Pada hari ini, pemerintah China memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi di kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%, seperti dilansir dari Bloomberg. Sebagai informasi, perekonomian China tumbuh hingga 6,6% pada tahun 2018.
Di sisi lain, sejatinya pemerintah China mengumumkan pemotongan tingkat pajak senilai US$ 298 miliar untuk tahun ini guna menahan perlambatan ekonomi. Salah satu tingkat pajak yang dipangkas adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor manufaktur.
Namun, batas bawah dari target pertumbuhan ekonomi yang begitu rendah telah sukses membuat pelaku pasar khawatir. Mengingat China merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, tentu perlambatan ekonomi di sana akan membuat perekonomian negara-negara lain ikut berada dalam tekanan.
Berbicara mengenai perlambatan ekonomi China, data ekonomi yang dirilis pada hari ini semacam memberikan konfirmasi. Caixin Services PMI periode Februari 2019 diumumkan di level 51,1, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 53,5, seperti dilansir dari Trading Economics. Capaian tersebut merupakan yang terendah sejak Oktober 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Akhiri Pekan Dengan Penguatan 0,86%, Terima Kasih China!
Most Popular