
IHSG Tembus 6.500 Lagi, Terima Kasih AS & China!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 March 2019 09:54

Sektor barang konsumsi yang menguat sebesar 1% masih menjadi senjata pamungkas bagi IHSG seperti hari Jumat lalu. Pada perdagangan terakhir di pekan lalu, indeks sektor barang konsumsi melejit hingga 2,36%, mendorong IHSG menguat sebesar 0,88%.
Aksi beli atas saham-saham barang konsumsi masih dilakukan investor menyusul rilis data Indeks Harga Konsumsi (IHK) periode Februari 2019.
Pada Jumat pagi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada bulan Februari terjadi deflasi sebesar 0,08% MoM, lebih dalam dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yakni deflasi sebesar 0,05% MoM. Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan diumumkan di level 2,57%.
Sejatinya, deflasi bisa diinterpretasikan sebagai bukti dari lemahnya daya beli masyarakat Indonesia. Namun, deflasi pada bulan Februari praktis hanya disumbang oleh kelompok bahan makanan yang turun hingga 1,11% MoM. Sementara itu, enam komponen pembentuk IHK lainnya membukukan kenaikan harga.
Lantas, secara keseluruhan investor melihat bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih kuat. Penurunan tingkat harga pada kelompok bahan makanan lebih disebabkan oleh berlimpahnya pasokan atau distirbusi yang baik.
Lantaran daya beli masyarakat Indonesia dianggap masih kuat, aksi beli atas saham-saham barang konsumsi dilakukan.
Saham-saham barang konsumsi yang banyak diburu investor diantaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+4,33%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2,55%), dan PT Kimia Farma Tbk/KAEF (+1,9%).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Aksi beli atas saham-saham barang konsumsi masih dilakukan investor menyusul rilis data Indeks Harga Konsumsi (IHK) periode Februari 2019.
Pada Jumat pagi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada bulan Februari terjadi deflasi sebesar 0,08% MoM, lebih dalam dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yakni deflasi sebesar 0,05% MoM. Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan diumumkan di level 2,57%.
Lantas, secara keseluruhan investor melihat bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih kuat. Penurunan tingkat harga pada kelompok bahan makanan lebih disebabkan oleh berlimpahnya pasokan atau distirbusi yang baik.
Lantaran daya beli masyarakat Indonesia dianggap masih kuat, aksi beli atas saham-saham barang konsumsi dilakukan.
Saham-saham barang konsumsi yang banyak diburu investor diantaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+4,33%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2,55%), dan PT Kimia Farma Tbk/KAEF (+1,9%).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular