
Internasional
Utang Pemerintah AS Segunung, Bos The Fed Buka Suara
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 February 2019 07:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell, buka suara mengenai kemungkinan pemerintah gagal membayar utangnya saat Kongres tengah bergulat membahas kemungkinan menaikkan jumlah utang yang dapat dipikul pemerintah AS.
"Ini bahkan tidak masuk akal. Gagasan bahwa AS tidak akan menghormati semua kewajibannya dan membayarnya saat jatuh tempo adalah sesuatu yang tidak masuk akan," kata Powell saat menjawab pertanyaan dari Senator Jon Tester dalam sesi dengar pendapat di Senat AS, Selasa (26/2/2019).
"Saya rasa akan menjadi masalah besar bila kita tidak membayar semua tagihan kita saat jatuh tempo," ujar Powell, dilansir dari CNBC International. "Itu adalah hal yang saya rasa harus selalu dilakukan pemerintah AS."
Batas utang akan kembali diberlakukan 2 Maret mendatang bila Kongres tidak menetapkan legislasi yang mengizinkan pemerintah menambah utang.
Bahkan bila batas atas utang tidak dinaikkan, tidak serta-merta hal itu berarti AS tidak mampu membayar utangnya. Departemen Keuangan dapat menggunakan "upaya luar biasa" untuk terus mendanai kegiatan operasional yang bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Namun, setiap kali batas atas itu semakin dekat, ketakutan bahwa AS akan gagal bayar utangnya semakin tinggi. Utang pemerintah AS kini mencapai lebih dari US$22 triliun (Rp 307.274 triliun).
(prm) Next Article Utang AS Menggunung Rp 224.880 T, Bos The Fed Cemas
"Ini bahkan tidak masuk akal. Gagasan bahwa AS tidak akan menghormati semua kewajibannya dan membayarnya saat jatuh tempo adalah sesuatu yang tidak masuk akan," kata Powell saat menjawab pertanyaan dari Senator Jon Tester dalam sesi dengar pendapat di Senat AS, Selasa (26/2/2019).
"Saya rasa akan menjadi masalah besar bila kita tidak membayar semua tagihan kita saat jatuh tempo," ujar Powell, dilansir dari CNBC International. "Itu adalah hal yang saya rasa harus selalu dilakukan pemerintah AS."
Bahkan bila batas atas utang tidak dinaikkan, tidak serta-merta hal itu berarti AS tidak mampu membayar utangnya. Departemen Keuangan dapat menggunakan "upaya luar biasa" untuk terus mendanai kegiatan operasional yang bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Namun, setiap kali batas atas itu semakin dekat, ketakutan bahwa AS akan gagal bayar utangnya semakin tinggi. Utang pemerintah AS kini mencapai lebih dari US$22 triliun (Rp 307.274 triliun).
(prm) Next Article Utang AS Menggunung Rp 224.880 T, Bos The Fed Cemas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular