Gaya Hidup Sehat Bikin Kinerja Kraft Heinz Anjlok

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
23 February 2019 08:23
Hal ini disebabkan karena perubahan gaya hidup masyarakat, yang mulai menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan sehat.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham Kraft Heinz, produsen makanan yang di Indonesia dikenal dengan produk keju-nya, amblas hingga 28,21% setelah melaporkan kerugian sebesar US$ 15 miliar pada 2018.

Hasil investigasi otoritas pasar modal Amerika Serikat (SEC/ United States Securities and Exchange Commission) menunjukkan industri makanan kemasan sedang dalam kondisi sulit. Hal ini disebabkan karena perubahan gaya hidup masyarakat, yang mulai menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan sehat.

Menurut Chief Financial Officer David Knopf Kraft Heinz, pihaknya akan mengambil "langkah mundur" untuk tahun 2019 ini dan berharap akan terjadi konsistensi dari pertumbuhan laba di tahun 2020.

Perusahaan yang memiliki merek keju Velveeta dan saus Heinz ini ternyata memprediksi kisaran laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) hanya mencapai US$ 6,3 miliar dan US$ 6,5 miliar pada tahun 2019. Menurut data IBES dari Refinitiv, prediksi ini bahkan lebih rendah dari prediksi analis sebesar US$ 7,47 miliar.

Dikutip dalam Reuters, "Kraft Heinz berada dalam posisi yang lebih buruk daripada banyak perusahaan makanan kemasan lainnya karena mereka memiliki citra merek yang sangat lemah. Mereka tidak menunjukkan tingkat pertumbuhan sesuai harapan pasar," kata GlobalData Retail Managing Director Neil Saunder.

Bahkan, perusahaan yang bersaing dengan General Mills Inc dan Kellogg Co, terpaksa memotong dividen kuartal-nya yang sebelumnya 63 sen per saham menjadi 40 sen per saham.

Padahal, pada Desember tahun lalu, perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki Warren Buffet ini, telah menderita kerugian lebih dari US$ 12 miliar, dan telah memotong dividen kuartal-nya dari 94 sen per saham menjadi 84 sen per saham.

Saunder juga menjelaskan, hingga saat ini pihak perusahaan masih fokus untuk memperbaiki kontrol internal.

Masyarakat AS sempat berbelanja gratis saat terjadi penutupan pemerintahanFoto: Belanja gratis dari Kraft Foods dampak penutupan Pemerintahan AS (REUTERS/Joshua Roberts)
Masyarakat AS sempat berbelanja gratis saat terjadi penutupan pemerintahan

(hps/hps) Next Article Laba Astra Otoparts Naik 11% Jadi Rp 611 M di 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular