
IHSG Jatuh Kala Bursa Saham Regional Menghijau, Ini Sebabnya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 February 2019 16:53

Sektor jasa keuangan (-0,69%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG. Aksi jual atas saham-saham bank BUKU 4 membuat sektor jasa keuangan terkoreksi: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,07%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,24%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 0,79%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,27%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 0,26%.
Pengumuman keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) masih membebani bursa saham tanah air. Selepas mengumumkan bahwa suku bunga acuan dipertahankan di level 6%, Gubernur BI Perry Warjiyo merepsons pertanyaan dari wartawan terkait dengan apakah stance dari BI masih hawkish.
"Tadi sudah disampaikan tetap konsisten memperkuat stabilitas eksternal khususnya mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (21/2/2019).
Dari jawaban Perry tersebut, ada indikasi bahwa jika The Fed menaikkan suku bunga acuan, maka BI akan mengikuti.
Celakanya, salah satu syarat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan, seperti diketahui dari risalah rapat edisi Januari 2019, adalah jika ketidakpastian berkurang. Jika AS dan China berhasil menyegel kesepakatan dagang, bukan tak mungkin jika normalisasi kembali digeber oleh The Fed pada tahun ini.
Kala BI kemudian mengikuti langkah The Fed dengan menaikkan 7-day reverse repo rate, maka marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari bank-bank BUKU 4 bisa kembali menipis seperti yang terjadi pada tahun lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pengumuman keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) masih membebani bursa saham tanah air. Selepas mengumumkan bahwa suku bunga acuan dipertahankan di level 6%, Gubernur BI Perry Warjiyo merepsons pertanyaan dari wartawan terkait dengan apakah stance dari BI masih hawkish.
"Tadi sudah disampaikan tetap konsisten memperkuat stabilitas eksternal khususnya mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (21/2/2019).
Celakanya, salah satu syarat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan, seperti diketahui dari risalah rapat edisi Januari 2019, adalah jika ketidakpastian berkurang. Jika AS dan China berhasil menyegel kesepakatan dagang, bukan tak mungkin jika normalisasi kembali digeber oleh The Fed pada tahun ini.
Kala BI kemudian mengikuti langkah The Fed dengan menaikkan 7-day reverse repo rate, maka marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari bank-bank BUKU 4 bisa kembali menipis seperti yang terjadi pada tahun lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular