EBITDA Antam 2019 Capai Rp 5 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 February 2019 13:57
Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menyebutkan EBITDA ini didorong kenaikan penjualan nickel dan feronikel di tahun ini dibandingkan dengan tahun.
Foto: Dok ANTAM
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproyeksi peningkatan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) menjadi Rp 5 triliun di tahun ini, naik dari Rp 3 triliun estimasi perolehan pada 2018.

Dalam riset yang dibuat Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menyebutkan EBITDA ini didorong kenaikan penjualan nickel dan feronikel di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

KISI yang baru saja melakukan kunjungan ke Antam dalam risetnya juga menyebutkan, pada 2019 penjualan nikel akan naik menjadi 8 juta ton dari 6,3 juta ton pada 2018 dan feronikel diperkirakan akan ditingkatkan menjadi 30.280 ton, naik 10% year on year (YoY).

Selain itu, penjuan bauksit juga akan dinaikkan menjadi 3,2 juta ton di tahun ini, naik signifikan dari penjualan tahun lalu yang hanya mencapai 850 ribu ton saja.

"Pabrik baru feronikel akan mulai beroperasi pada semester kedua 2019, akan meningkatkan kapasitas produksinya ditahun ini sebesar 5 ribu ton dari sebelumnya 27 ribu ton," tulis Riset KISI, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (21/2).

Sentimen positif lainnya untuk perusahaan ini adalah rencana akuisisi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh induk usahanya, PT Inalum (Persero) melalui Antam. Meski demikian, beium ada mandat dari pemerintah kepada Antam untuk melakukan akuisisi tersebut.

Tahun ini dengan asumsi ebitda Rp 5 triliun, KISI memperkirakan EV/ebitda Antam akan berada di 6x jika dibanding dengan INCO di 8,7x dan PT Timah Tbk (TINS) 7,8x. "Mengingat pertumbuhan volume yang kuat dan valuasi yang lebih rendah ANTM lebih menarik dibanding emiten lain yang sejenis," tulis riset tersebut.
(hps/hps) Next Article Dirut Diganti, Antam Evaluasi Kerja Sama dengan China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular