Buka Tambang dan Bangun Smelter, Antam Siapkan Capex Rp 3 T

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 January 2019 16:29
Antam siapkan capex Rp 3 triliun tahun ini untuk ekspansi bisnis berupa pembukaan tambang baru, dan kerja sama pembangunan smelter.
Foto: Dok ANTAM
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Aneka Tambang/Antam Tbk (ANTM) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 3 triliun yang akan digunakan untuk melakukan sejumlah aksi korporasi di tahun ini, seperti pembukaan muka (front) tambang baru, pengembangan kerja sama di unit bauksit, dan potensi kerja sama blast furnace facility di Halmahera Timur.

Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito menjelaskan, salah satu kerja sama tersebut dilakukan dengan induk holding pertambangan, PT Inalum (Persero).



"Untuk bauksit rencana besar kami adalah bekerja sama dengan holding kami, Inalum, untuk bangun smelter grade alumina di Mempawah, Kalimantan Barat. Dalam kerja sama ini, Antam sediakan bijih bauksitnya. Nah untuk mempersiapkan hal itu tentunya kami harus membuka tambang baru," kata Dimas dalam wawancara bersama CNBC Indonesia TV, di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Lebih lanjut, Dimas mengatakan, berdasarkan perhitungan perusahaan, untuk membuka tambang baru tersebut, dibutuhkan investasi sekitar US$ 50 juta. "Kami sudah anggarkan untuk itu," tambah Dimas.

Selain itu, ia juga mengatakan, berbicara di 2019, tentunya ruang untuk tingkatkan kinerjamasih ada. Ia menyebutkan, misalnya smelter di Pomalaa.

"Name plate-nya smelter kami kapasitasnya 27 ribu TNi, tahun ini targetnya (produksi) di 26 ribu ton, untuk emas di 2018 kemarin penjualan capai 28 ton, tahun ini targetnya sampai 30 ton. Bauksit juga, masih tersedia ruang peningkatan produksi maupun penjualan," papar Dimas.

Ia juga menuturkan, untuk di segmen nikel dan feronikel, Antam masih memiliki katalis dari smelter yang didanai oleh PMN di 2015, akan beroperasi komersial di paruh kedua 2019. Smelter ini kapasitas terpasangnya adalah 13.500 TNi, sehingga akan menambah total kapasitas terpasang menjadi 40.500 TNi.

"Untuk emas, memang kami tingkatkan produksinya karena animonya besar sekali, baik domestik maupun pasar ekspor," pungkasnya.


(gus/gus) Next Article Antam Prediksi Harga Nikel Bisa Sentuh US$ 14 Ribu per Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular