Saham SIMA Naik 334%, Ini Penjelasan Manajemen

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 February 2019 12:28
Perusahaan menilai, keputusan penghentian sementara perdagangan saham SIMA untuk cooling down.
Foto: Syarizal Sidik
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten manufaktur produk kemasan, PT PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) mengklarifikasi soal penghentian perdagangan saham perusahaan lantaran kenaikan harga saham perusahaan yang tercatat naik hingga 334% secara tahunan. Perusahaan menilai, keputusan penghentian sementara perdagangan saham SIMA untuk cooling down.

"Pemicunya, seperti yang sudah disampaikan di dalam sebelumnya keterbukaan informasi bahwa saham Siwani di suspend karena cooling down saja, menurut informasi dari bursa karena ada kenaikan ya sekitar 300 persen," kata Sekretaris Perusahaan Yudhi Surjadjaja, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia saat acara paparan publik insidentil, Kamis (21/2/2019).


Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan SIMA pada 18 Februari 2019. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia Lidia M Panjaitan mengatakan, penghentian sementara perdagangan saham SIMA dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SIMA.

"Pihak yang berkepentingan diharapkan selalu memperhatikan keterbukan informasi yang disampaikan Perseroan," kata Lidia, dalam keterbukaan informasi, Jumat (15/2/2019).

Sekadar informasi saja, SIMA mencatatkan saham perdananya di bursa pada 1994. Sejak berhenti beroperasi pada Juli 2015, emiten produsen kemasan (flexible packaging) ini memutuskan menjadi pengolah limbah dan belakangan mengumumkan rencananya untuk banting stir ke bisnis properti dan tambang.

Hari ini, saat sesi I berakhir saham SIMA ditransaksikan menguat 4 poin atau 1,60% ke level Rp 254/saham. Volume perdagangan tercatat 29,31 juta saham senilai Rp 7,84 miliar.
(hps) Next Article Jelang Imlek, Duo Saham 'Makmur' Bagikan Cuan Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular