Banjir Hot Money Jadikan Rupiah Terbaik Kedua Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 February 2019 16:53
Prospek Damai Dagang Bikin Investor Berbunga-bunga
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)
Optimisme merebak di pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia. Investor berbunga-bunga karena meyakini bahwa dialog dagang AS-China yang berlangsung di Washington sampai akhir pekan akan dipenuhi oleh aura positif. 


Bahkan pelaku pasar mulai berani memperkirakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China XI Jinping akan bertemu pada bulan depan untuk menyelesaikan kesepakatan damai dagang. Kemungkinan pertemuan akan dilangsungkan setelah 5 Maret, selepas Kongres Tahunan China. 

"Sepertinya China sepakat untuk mengimpor lebih banyak produk AS, seperti gas alam dan produk pertanian. China juga kemungkinan bersedia untuk membuka pasar keuangan dan industri manufakturnya terhadap investasi asing," tutur Nobuhiko Karamochi, Chief Strategist di Mizuho Securities, dikutip dari Reuters. 

Hawa damai dagang AS-China yang semakin terasa membuat pelaku pasar agresif berburu cuan di aset-aset berisiko. Negara berkembang Asia menjadi tujuannya, termasuk Indonesia. 


Di pasar saham, investor asing membukukan beli bersih Rp 450,27 miliar yang mengantar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,28%. Sementara di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah kompak turun. Penurunan yield menandakan harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan. 

Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah Indonesia berbagai tenor: 

 

Ditopang kuatnya arus modal di pasar keuangan alias hot money, rupiah tidak punya pilihan selain menguat. Tidak sekadar menguat, rupiah bahkan menjadi salah satu mata uang terbaik Asia.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular