
Duh! Sempat Perkasa, IHSG Malah Ditutup Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 February 2019 17:16

Beruntung, pelemahan IHSG dan bursa saham Asia relatif terbatas lantaran ada angin segar yang datang dari Inggris. Inggris dan Uni Eropa kini sedang bekerja untuk merivisi naskah dari kesepakatan Brexit yang sebelumnya sudah ditolak mentah-mentah oleh parlemen Inggris, seperti dikutip dari Bloomberg.
Pada Senin, Menteri Brexit Stephen Barclay bertemu dengan pejabat Uni Eropa di Brussels untuk membicarakan hal tersebut. Pada hari Rabu (20/2/2019), Barclay akan kembali ke Brussels untuk mendiskusikan kata-kata baru yang akan digunakan dalam naskah Brexit terkait dengan klausul backstop.
Sebelumnya, klausul backstop memang merupakan biang keladi dari ditolaknya proposal Brexit secara mentah-mentah oleh anggota parlemen Inggris. Pada intinya, backstop merupakan klausul yang akan diimplementasikan jika Inggris dan Uni Eropa tak bisa menyepakati kesepakatan dagang dalam masa transisi selama 21 bulan setelah Brexit resmi dimulai pada Maret 2019.
Backstop dibuat untuk mencegah adanya hard border antara Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris) dan Irlandia (yang merupakan anggota Uni Eropa).
Backstop menjadi masalah lantaran ada ketidakjelasan mengenai implementasinya. Bisa saja itu diterapkan selamanya walau nanti Inggris-Uni Eropa berhasil menyepakati kesepakatan dagang.
Selain itu, backstop akan membuat Irlandia Utara memiliki hubungan yang berbeda dengan Uni Eropa dibandingkan dengan bagian dari Inggris lainnya. Hal ini dianggap bisa mengancam kesatuan Inggris.
Jika klausul backstop benar direvisi, ada kemungkinan proses Brexit bisa berjalan dengan mulus dan no-deal Brexit bisa dicegah. (ank/tas)
Pada Senin, Menteri Brexit Stephen Barclay bertemu dengan pejabat Uni Eropa di Brussels untuk membicarakan hal tersebut. Pada hari Rabu (20/2/2019), Barclay akan kembali ke Brussels untuk mendiskusikan kata-kata baru yang akan digunakan dalam naskah Brexit terkait dengan klausul backstop.
Sebelumnya, klausul backstop memang merupakan biang keladi dari ditolaknya proposal Brexit secara mentah-mentah oleh anggota parlemen Inggris. Pada intinya, backstop merupakan klausul yang akan diimplementasikan jika Inggris dan Uni Eropa tak bisa menyepakati kesepakatan dagang dalam masa transisi selama 21 bulan setelah Brexit resmi dimulai pada Maret 2019.
Backstop menjadi masalah lantaran ada ketidakjelasan mengenai implementasinya. Bisa saja itu diterapkan selamanya walau nanti Inggris-Uni Eropa berhasil menyepakati kesepakatan dagang.
Selain itu, backstop akan membuat Irlandia Utara memiliki hubungan yang berbeda dengan Uni Eropa dibandingkan dengan bagian dari Inggris lainnya. Hal ini dianggap bisa mengancam kesatuan Inggris.
Jika klausul backstop benar direvisi, ada kemungkinan proses Brexit bisa berjalan dengan mulus dan no-deal Brexit bisa dicegah. (ank/tas)
Next Page
Investor Asing Pilih Tarik Dana
Pages
Most Popular