Angin Positif Perang Dagang, Tak Terasa di Pasar Obligasi RI

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
19 February 2019 11:51
Sentimen positif Brexit dan damai dagang tertunda dalam mengangkat optimisme pelaku pasar obligasi pemerintah rupiah.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat terkoreksi, harga surat utang seri 10 tahun balik arah dan menguat signifikan pada perdagangan hari ini hingga tingkat imbal hasilnya (yield) kembali ke bawah level psikologis 8%. 

Sentimen positif Brexit dan damai dagang tertunda dalam mengangkat optimisme pelaku pasar obligasi pemerintah rupiah. 

Penguatan harga pasar surat utang negara (SUN) baru terjadi secara meyakinkan hari ini (19/2/19), setelah kemarin penguatan bervariasi dan justru cenderung koreksi untuk seri-seri acuan. 

Naiknya harga SUN hari ini tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang dan negara maju yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri yang paling menguat adalah FR0078 dengan penurunan yield 2,2 basis poin (bps) menjadi 7,98%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Tiga seri acuan lain juga menguat tetapi besarannya lebih kecil daripada seri FR0078.

 Yield Obligasi Negara Acuan 19 Feb 2019
SeriJatuh tempoYield 18 Feb 2019 (%)Yield 19 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 18 Feb'19
FR00775 tahun7.8217.813-0.807.784
FR007810 tahun8.0117.989-2.207.9634
FR006815 tahun8.318.295-1.508.2612
FR007920 tahun8.4178.397-2.008.3861
Avg movement-1.62
Sumber: Refinitiv 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 531 bps, menyempit dari posisi kemarin 534 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun naikv tipis hingga 2,67% dari posisi kemarin 2,66%. 

Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada tenor 2 tahun yang bersinggungan dengan tenor 5 tahun.  

Inversi merupakan lebih tingginya yield obligasi seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjaid kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis. 

Di tengah koreksi yang terjadi pekan lalu, nilai investasi investor asing di pasar surat berharga negara (SBN) malah terus bertambah hingga menjadi Rp 931,67 triliun pada Jumat (15/2/19), sekaligus menghanguskan rekor yang sebelumnya tercetak pada 11 Februari. 

Nilai tersebut setara dengan 37,91% dari total beredar Rp 2.457 triliun berdasarkan data per 15 Februari.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 38,42 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Masuknya aliran dana asing tersebut terjadi ketika dalam sepekan pasar SUN hanya membukukan sekali 'hijau', yaitu pada Rabu, sedangkan sisanya masih melemah. 

Tidak ada pasar surat utang negara berkembang yang menguat hingga siang ini, sedangkan di negara maju yang menguat adalah pasar bund di Jerman dan pasar gilts di Inggris. 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 18 Feb 2019 (%)Yield 19 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil8.778.9114.00
China3.1153.131.50
Jerman0.110.109-0.10
Perancis0.5440.5480.40
Inggris 1.1661.165-0.10
India7.5777.580.30
Italia2.7682.792.20
Jepang-0.023-0.0170.60
Malaysia3.8813.8951.40
Filipina6.3636.3761.30
Rusia8.268.282.00
Singapura2.132.1451.50
Thailand2.4652.492.50
Turki14.414.499.00
Amerika Serikat2.6662.670.40
Afrika Selatan8.8558.8651.00
Sumber: Refinitiv  


TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article AS-China Makin Tak Jelas, Reli Harga SUN Berakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular