Awal 2019, Pefindo Sudah Terima Mandat Rp 28 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 February 2019 13:53
Jumlah tersebut didominasi oleh surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan nilai mencapai Rp 9,85 triliun.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) hingga 18 Februari telah menerima mandat pemeringkatan untuk surat utang dengan nilai mencapao Rp 28,09 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan nilai mencapai Rp 9,85 triliun.

SVP Financial Institution Ratings Division Pefindo Hendro Utomo mengatakan pemeringkatan utuk MTN di awal ini cukup tinggi nilainya jika dibandingkan dengan jenis surat utang lainnya. Salah satunya disebabkan karena kondisi suku bunga saat ini yang terbilang tinggi sementara MTN memberikan kemudahan dengan skemanya yang lebih fleksibel dibandingkan dengan obligasi.

"Prospek MTN istilahnya penerbitan dengan penawaran private, yang mana beberapa tahun lalu aspek regulasi minim jadi memang ada banyak keleluasaan emiten dan investornya karena terkait kesepakatan kedua belah pihak," kata Hendro di Kantor Pefindo, Jakarta, Selasa (19/2).

Selain itu, karena adanya faktor risiko pengawasan yang lebih ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap penerbitan MTN melalui aturan OJK tentang Penerbitan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS) yang saat ini masih berupa draft.

Faktor lainnya karena adanya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Indonesia di tahun ini untuk mengimbangi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat. Namun, faktor ini juga memengaruhi apetite penerbitan surat utang jenis obligasi.

Adapun untuk mandat lainnya yang diterima oleh Pefindo untuk instrumen lainnya antara lain rencana realisasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp 8,14 triliun, sukuk senilai Rp 4,80 triliun, PUB baru senilai Rp 3 triloun dan obligasi Rp 2,3 triliun.

Secara sektoral, sektor pembiayaan menjadi sektor dengan nilai penerbitan terbesar mencapai Rp 9,1 triliun dari total mandat tersebut. Diikuti oleh sektor perbankan seniali Rp 5,44 triliun dengan kedua sektor ini masing-masing diwakili oleh enam korporasi.

Sektor lainnya terbagi dalam telekomunikasi, perkebunan, properti, dan pelayaran. Juga terdapat sektor konstruksi, toll road, sekuritas dan farmasi.


Emisi Obligasi Korporasi di Tahun Politik
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Total Utang Obligasi & Sukuk Perusahaan RI Naik Jadi Rp 464 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular