Baru Awal Tahun, Ditemukan 3 Ladang Migas Raksasa

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 February 2019 08:47
Temuan ini adalah pengeboran kedua di blok Sakakemang, setelah pengeboran sebelumnya tidak membuahkan hasil (dry hole).
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menemukan potensi cadangan migas baru.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui Oil Exploration menemukan ada potensi temuan cadangan gas di blok Sakakemang, Sumatra Selatan. Temuan ini adalah pengeboran kedua di blok Sakakemang, setelah pengeboran sebelumnya tidak membuahkan hasil (dry hole).

"Penajakan sumur KBD-2x dilakukan pada 22 Agustus 2018 dengan target factor basement, dan cadangan ditemukan pada kedalaman 2.430 MD," ujar Dwi saat dijumpai di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Dengan begitu, SKK Migas mencatat, sudah ada tiga penemuan cadangan migas di awal tahun ini. Dwi Soetjipto menyebutkan, tiga penemuan tersebut yakni di blok CPP, blok South East Madura, dan blok Sakakemang.

Lebih lanjut, ia memaparkan, untuk blok CPP, yang dioperatori oleh BOB-BSP Pertamina Hulu, ditemukan cadangan minyak dengan pengeboran sumur Benewangi-1x, sedangkan untuk blok South East Madura, yang dioperatori Energi Mineral Langgeng, ditemukan cadangan gas dengan pengeboran sumur ENC-2.

Selain itu, lanjut Dwi, pihaknya sudah mengidentifikasi, ada 10 area yang berpotensi menjadi area dengan giant discovery di Indonesia. Ia menyebutkan, ada enam area di wilayah barat sampai tengah, dan ada empat area di wilayah timur.

"Ada di onshore dan offshore. Kalau potensi yang di Indonesia timur itu offshore, tapi belum ada wilayah kerja-nya. Kita potensi dimanapun, ada yang di wilayah kerja dan ada yang belum," pungkas Dwi.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya kenaikan rasio cadangan migas yang signifikan di 2018.

Rasio cadangan migas adalah perbandingan antara cadangan migas yang ditemukan dan yang diproduksikan atau biasa disebut Reserve Replacement Ratio/RRR) di Indonesia. Sebelumnya, rasio cadangan migas RI hanya 74%. Artinya produksi lebih banyak ketimbang temuan cadangan baru.

Soal Energi Ini yang Dibanggakan Jokowi
[Gambas:Video CNBC]

Target pemerintah tahun ini adalah 100%, namun berkat persetujuan proposal pengembangan (Plan of Development) di 5 proyek RRR bisa lampaui target jadi 105%.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menilai, adanya peningkatan RRR ini ditopang dari persetujuan POD I di lima lapangan. Ia menjelaskan, ada empat persetujuan POD I yang berasal dari PSC Cost Recovery dan satu persetujuan POD I dari PSC Gross Split.

Lebih lanjut, Djoko menjabarkan, jumlah PoD yang disetujui itu berasal dari:
  • Blok Batanghari, Lapangan North West Kenanga yang dioperatori PT Gregory Gas Perkasa
  • Blok Wain, Lapangan Karamba, Operator PT Pandawa Prima Lestari
  • Blok Kasuri, Lapangan Asap, Kido dan Merah, Operator Genting Oil Kaasuri Pte
  • Blok South West Bukit Barisan, Lapangan Sinarmar, Operator PT Riski Bukit Barisan Energi
  • Blok East Sepinggan, Lapangan Marakes, Operator Eni East Sepinggan Ltd.
"Total perkiraan government take yang diterima dari adanya lima persetujuan POD tadi sekitar USD 3,9 miliar," ungkap Djoko melalui keterangan resminya, Senin (14/1/2019).

Baru Awal Tahun, Ditemukan 3 Ladang Migas RaksasaFoto: infografis/Bye Rokan, Cepu Kini Jadi Blok Tersubur di RI!/Aristya Rahadian Krisabella

(hps) Next Article Banyak Drama, SKK Migas: Proyek Masela Selesai 2026

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular