
Ditekan Berbagai Sentimen, Pergerakan Harga Minyak Variatif
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
19 February 2019 08:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah pada pagi hari ini (19/2) cenderung bervariasi. Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak April terkoreksi sebesar 0,62% ke posisi US$ 66,09/barel, setelah sebelumnya menguat 0,38% kemarin (15/2).
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) kontrak Maret menguat sebesar 0,2% ke level US$ 55,7/barel, setelah ditutup melemah 0,36% pada perdagangan sebelumnya.
Selama sepekan harga minyak telah naik sekitar 5,39% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga si emas hitam masih tercatat naik sekitar 22%.
Pergerakan harga minyak masih kuat dipengaruhi oleh pengurangan pasokan yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan sekutunya.
Selain itu, masih berlakunya sanksi Amerika Serikat (AS) atas Iran dan Venezuela juga memberi hambatan terhadap pasokan minyak dunia.
Namun demikian, terus meningkatnya produksi minyak AS juga memberikan tekanan bagi harga minyak.
Terlebih lagi peningkatan pasokan minyak AS terjadi ditengah ekonomi global, terutama China yang melambat.
Kemarin, China mengumumkan angka penjualan mobil yang turun hingga 15,8% di Januari secara YoY.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) kontrak Maret menguat sebesar 0,2% ke level US$ 55,7/barel, setelah ditutup melemah 0,36% pada perdagangan sebelumnya.
Selama sepekan harga minyak telah naik sekitar 5,39% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga si emas hitam masih tercatat naik sekitar 22%.
Pergerakan harga minyak masih kuat dipengaruhi oleh pengurangan pasokan yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan sekutunya.
Selain itu, masih berlakunya sanksi Amerika Serikat (AS) atas Iran dan Venezuela juga memberi hambatan terhadap pasokan minyak dunia.
Namun demikian, terus meningkatnya produksi minyak AS juga memberikan tekanan bagi harga minyak.
Terlebih lagi peningkatan pasokan minyak AS terjadi ditengah ekonomi global, terutama China yang melambat.
Kemarin, China mengumumkan angka penjualan mobil yang turun hingga 15,8% di Januari secara YoY.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular