
Impor China Terhambat, Harga Batu Bara Jadi tak Berdaya
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
19 February 2019 08:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (18/2/2019), harga batu bara Newcastle kontrak Februari di pasar ICE sedikit menguat 0,16% ke level US$95,00/metrik ton.
Penguatan harga batu bara terjadi setelah sebelumnya ditutup melemah 0,11% pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (15/2/2019).
Selama sepekan, harga batu bara sudah terpangkas 1,76% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga komoditas ekspor andalan Indonesia ini tercatat amblas 6,9%.
Penguatan harga batu bara terjadi di tengah banjirnya sentimen negatif akibat perlambatan ekonomi global.
Bahkan kemarin Reuters mengabarkan bahwa pialang asal China menghentikan sementara pembelian batu bara dari Australia akibat masih berlakunya pembatasan impor yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
"Kami telah menghentikan pesanan batu bara dari Australia karena masih belum tahu sampai kapan pembatasan [impor] tetap berlaku," kata seorang manajer sebuah perusahaan dagang di Shanghai yang biasanya membeli 400.000 ton batu bara Australia setiap bulan, mengutip Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara
Penguatan harga batu bara terjadi setelah sebelumnya ditutup melemah 0,11% pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (15/2/2019).
Selama sepekan, harga batu bara sudah terpangkas 1,76% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga komoditas ekspor andalan Indonesia ini tercatat amblas 6,9%.
Penguatan harga batu bara terjadi di tengah banjirnya sentimen negatif akibat perlambatan ekonomi global.
Bahkan kemarin Reuters mengabarkan bahwa pialang asal China menghentikan sementara pembelian batu bara dari Australia akibat masih berlakunya pembatasan impor yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
"Kami telah menghentikan pesanan batu bara dari Australia karena masih belum tahu sampai kapan pembatasan [impor] tetap berlaku," kata seorang manajer sebuah perusahaan dagang di Shanghai yang biasanya membeli 400.000 ton batu bara Australia setiap bulan, mengutip Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular