
Pekan Lalu Teraniaya, Kini Rupiah Siap Balas Dendam!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 February 2019 08:27

Dari sisi eksternal, dolar AS sedang ditinggalkan karena risk appetite investor yang membuncah. Pelaku pasar kembali berani memburu aset-aset berisiko (termasuk di Asia) karena aura damai dagang AS-China yang semakin nyata.
Sepanjang pekan lalu, kedua negara mengisi waktu dengan melakukan negosiasi dagang di Beijing. Hasil dari dialog selama sepekan ini sejatinya belum jelas, karena keduanya sepakat untuk melanjutkan pembicaraan di Washington pekan ini. Namun, pelaku pasar mengendus aroma kemajuan yang berarti.
Pertanda itu muncul dari cuitan Presiden AS Donald Trump di akun Twitter @realDonaldTrump. Eks taipan properti itu menyatakan dialog dagang dengan China telah mencapai banyak kemajuan.
"Baru saja bertemu dengan staf saya untuk membahas pertemuan pembahasan kesepakatan dagang dengan China. Kemajuan sudah diraih dalam begitu banyak hal. Negara ini punya potensi yang luar biasa untuk terus tumbuh ke level yang lebih tinggi!" cuit Trump.
Presiden China Xi Jinping, yang menyambangi arena dialog dagang akhir pekan lalu, juga membawa energi positif. Menurut Xi, berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di ibukota.
"Konsultasi antara dua pihak telah mencapai kemajuan. Saya berharap Anda semua akan melanjutkan upaya ini guna mencapai kesepakatan bersama. Win-win agreement," tutur Xi dalam pidato di Great Hall of the People, mengutip Reuters.
Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS yang juga menjadi kepala kontingen AS dalam perundingan di Beijing, menyatakan kedua pihak sudah mencapai kesepahaman mengenai berbagai isu krusial. Namun masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Kami merasa sudah mencapai kemajuan yang sangat-sangat penting, bahkan dalam hal yang sangat sulit. Masih ada pekerjaan, tetapi kami punya harapan positif," kata Lighthizer, mengutip Reuters.
Dengan aura positif yang semakin kuat ini, Trump menegaskan bahwa dirinya siap memperpanjang masa 'gencatan senjata' 90 hari yang seyogianya berakhir pada 1 Maret 2019. Namun jika ada perpanjangan waktu sebelum kesepakatan tercipta, maka yang ada adalah AS tidak akan menghapus bea masuk tetapi hanya menunda kenaikan tarif.
"Ada kemungkinan saya akan memperpanjang waktunya. Akan tetapi kalau saya melakukan itu, maka saya akan tetap mengenakan tarif yang berlaku sekarang. Hanya tidak ada kenaikan," tegasnya dalam jumpa pers di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Tidak cuma perpanjangan masa 'gencatan senjata', laki-laki yang pernah nongol sebagai cameo dalam film Home Alone 2: Lost in New York itu sudah berani sesumbar bahwa AS dan China bisa mencapai kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Bahkan Trump juga bicara mengenai potensi pencabutan bea masuk bagi impor produk-produk China.
“Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai,” tegas Trump, mengutip Reuters.
Menghapus bea masuk adalah inti dari damai dagang. Ketika itu terjadi, dan kini kemungkinannya semakin besar, maka perang dagang resmi berakhir dan damai dagang pun terwujud.
Perekonomian dunia akan kembali bersemi kala AS-China sudah berdamai, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan. Rantai pasok global kembali lancar sehingga pertumbuhan ekonomi dunia bisa lebih baik. Ini tentu akan menjadi sebuah sentimen positif yang luar biasa.
Sembari menunggu dimulainya dialog lanjutan di Washington, investor boleh berharap dinamika yang terjadi sampai saat ini bisa membawa sentimen positif. Damai dagang AS-China yang tampaknya semakin dekat diharapkan menjadi pendorong penguatan pasar keuangan Asia hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Sepanjang pekan lalu, kedua negara mengisi waktu dengan melakukan negosiasi dagang di Beijing. Hasil dari dialog selama sepekan ini sejatinya belum jelas, karena keduanya sepakat untuk melanjutkan pembicaraan di Washington pekan ini. Namun, pelaku pasar mengendus aroma kemajuan yang berarti.
Pertanda itu muncul dari cuitan Presiden AS Donald Trump di akun Twitter @realDonaldTrump. Eks taipan properti itu menyatakan dialog dagang dengan China telah mencapai banyak kemajuan.
Presiden China Xi Jinping, yang menyambangi arena dialog dagang akhir pekan lalu, juga membawa energi positif. Menurut Xi, berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di ibukota.
"Konsultasi antara dua pihak telah mencapai kemajuan. Saya berharap Anda semua akan melanjutkan upaya ini guna mencapai kesepakatan bersama. Win-win agreement," tutur Xi dalam pidato di Great Hall of the People, mengutip Reuters.
Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS yang juga menjadi kepala kontingen AS dalam perundingan di Beijing, menyatakan kedua pihak sudah mencapai kesepahaman mengenai berbagai isu krusial. Namun masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Kami merasa sudah mencapai kemajuan yang sangat-sangat penting, bahkan dalam hal yang sangat sulit. Masih ada pekerjaan, tetapi kami punya harapan positif," kata Lighthizer, mengutip Reuters.
Dengan aura positif yang semakin kuat ini, Trump menegaskan bahwa dirinya siap memperpanjang masa 'gencatan senjata' 90 hari yang seyogianya berakhir pada 1 Maret 2019. Namun jika ada perpanjangan waktu sebelum kesepakatan tercipta, maka yang ada adalah AS tidak akan menghapus bea masuk tetapi hanya menunda kenaikan tarif.
"Ada kemungkinan saya akan memperpanjang waktunya. Akan tetapi kalau saya melakukan itu, maka saya akan tetap mengenakan tarif yang berlaku sekarang. Hanya tidak ada kenaikan," tegasnya dalam jumpa pers di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Tidak cuma perpanjangan masa 'gencatan senjata', laki-laki yang pernah nongol sebagai cameo dalam film Home Alone 2: Lost in New York itu sudah berani sesumbar bahwa AS dan China bisa mencapai kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Bahkan Trump juga bicara mengenai potensi pencabutan bea masuk bagi impor produk-produk China.
“Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai,” tegas Trump, mengutip Reuters.
Menghapus bea masuk adalah inti dari damai dagang. Ketika itu terjadi, dan kini kemungkinannya semakin besar, maka perang dagang resmi berakhir dan damai dagang pun terwujud.
Perekonomian dunia akan kembali bersemi kala AS-China sudah berdamai, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan. Rantai pasok global kembali lancar sehingga pertumbuhan ekonomi dunia bisa lebih baik. Ini tentu akan menjadi sebuah sentimen positif yang luar biasa.
Sembari menunggu dimulainya dialog lanjutan di Washington, investor boleh berharap dinamika yang terjadi sampai saat ini bisa membawa sentimen positif. Damai dagang AS-China yang tampaknya semakin dekat diharapkan menjadi pendorong penguatan pasar keuangan Asia hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular