Perhatikan Lima Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 February 2019 18:16
Sinyal Perbaikan Ekonomi AS Bakal Bantu IHSG Menghijau
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sumber sentimen ketiga bakal kembali ke negara Adidaya, karena AS pada hari Kamis akan mengumumkan data-data penting yang mengindikasikan pemulihan ekonomi negara berperekonomian terbesar di dunia tersebut.

Pada Kamis malam waktu setempat, atau Jumat pagi waktu Indonesia, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis angka pengangguran. Menurut konsensus tradingeconomics, klaim pengangguran baru (initial jobless claims) diperkirakan membaik ke 228.000 orang dari semula 239.000 orang.

Pada hari yang sama, permintaan barang tahan lama (durable goods) di AS pada Desember 2018 diprediksikan membaik dengan tumbuh 1,8%, atau meningkat dari posisi sebulan sebelumnya yang hanya naik 0,8%.

Penjualan rumah yang sudah terbangun (existing) per Januari juga akan diumumkan pada hari yang sama. Konsensus memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,2%, atau membalik posisi minus pada Desember 2018 sebesar -6,4%.

Dari dalam negeri, pelaku pasar juga perlu memperhatikan beberapa perkembangan korporasi dan dinamika industri yakni dari infrastruktur dan penjualan seluler. Keduanya menurut hemat kami akan menggerakkan saham-saham di sektor tersebut, meski kontribusinya terhadap IHSG cenderung terbatas.

Uji-coba light rail transit (LRT) akan menjadi sentimen keempat yang berpotensi menjadi salah satu ide pendorong bagi broker saham untuk mengoleksi saham sektor infrastruktur, terutama yang menggarap proyek prestisius tersebut, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wika Beton Tbk (WTON).

Kesuksesan uji coba LRT, yang bakal diumumkan pada Kamis, berpeluang membuka masuknya kontrak baru untuk proyek serupa bagi kedua emiten ini. Salah satu perusahaan yang sempat menyebutkan minatnya untuk membangun LRT d Jakarta adalah PT Ratu Prabu Tbk.

Sentimen kelima akan muncul dari industri gawai. Samsung dijadwalkan merilis ponsel pintar baru kelas high end, yakni Galaxy S10. Di Indonesia, kabar ini akan memicu ekspektasi pertumbuhan kinerja distributornya yakni PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).

Di sisi lain, Xiaomi juga merilis produk barunya yakni Xiaomi Mi 9 pada 20 Februari. Meski baru dijual di China, trader saham di Jakarta berpeluang mengoleksi dini saham distributor gawai itu di Indonesia yakni PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO).

Terakhir, IDC menyebutkan bahwa 9,4 juta ponsel baru dikirim ke Indonesia pada kuartal II/2018, atau tumbuh 22% secara triwulanan. Angka tersebut merupakan rekor baru untuk Indonesia. Samsung dan Xiaomi menjadi dua ponsel dengan penjualan tertinggi di Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular