
Asing Cetak Rekor Pegang Surat Utang RI, Harga Naik
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
14 February 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga surat utang negara (SUN) naik, kepemilikan asing tambah besar di pasar dan kembali mencetak rekor.
Saat ini investor asing menggenggam Rp 929,21 triliun surat berharga negara (SBN), atau 38,03% dari total beredar Rp 2.443 triliun berdasarkan data per 11 Februari.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 893,73 dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.
Angka Rp 929,21 triliun yang baru dipublikasikan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) itu kemarin (13/2/19) menjadi rekor tertinggi baru kepemilikan asing di pasar obligasi pemerintah.
Kenaikan kepemilikan asing itu turut dibarengi kenaikan pasar sejak dua hari terakhir. SUN adalah SBN konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Hari ini, harga surat utang negara (SUN) merangkak naik di tengah sentimen positif global. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di mayoritas pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.
Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.
Seri obligasi yang paling menguat adalah FR0078 bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 1,6 basis poin (bps) menjadi 7,92%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Tiga seri lain juga mengalami penurunan yield tetapi tidak seebsar FR0078.
Yield Obligasi Negara Acuan 14 Feb 2019
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article 13 Hari Terpuruk, Pasar Obligasi RI Tunggu Pemain Besar Masuk
Saat ini investor asing menggenggam Rp 929,21 triliun surat berharga negara (SBN), atau 38,03% dari total beredar Rp 2.443 triliun berdasarkan data per 11 Februari.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 893,73 dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.
Angka Rp 929,21 triliun yang baru dipublikasikan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) itu kemarin (13/2/19) menjadi rekor tertinggi baru kepemilikan asing di pasar obligasi pemerintah.
Hari ini, harga surat utang negara (SUN) merangkak naik di tengah sentimen positif global. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di mayoritas pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.
Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.
Seri obligasi yang paling menguat adalah FR0078 bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 1,6 basis poin (bps) menjadi 7,92%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Tiga seri lain juga mengalami penurunan yield tetapi tidak seebsar FR0078.
Yield Obligasi Negara Acuan 14 Feb 2019
Seri | Jatuh tempo | Yield 13 Feb 2019 (%) | Yield 14 Feb 2019 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 13 Feb'19 |
FR0077 | 5 tahun | 7.781 | 7.768 | -1.30 | 7.6511 |
FR0078 | 10 tahun | 7.938 | 7.922 | -1.60 | 7.8268 |
FR0068 | 15 tahun | 8.195 | 8.184 | -1.10 | 8.0867 |
FR0079 | 20 tahun | 8.303 | 8.296 | -0.70 | 8.2672 |
Avg movement | -1.17 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article 13 Hari Terpuruk, Pasar Obligasi RI Tunggu Pemain Besar Masuk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular