Usai Rekor Lelang SUN, Pasar Obligasi Diprediksi Melemah

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
13 February 2019 09:33
Pasar obligasi diprediksi masih melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (13/2/2019) seiring dengan belum membaiknya sentimen global.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi diprediksi masih melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (13/2/2019) seiring dengan belum membaiknya sentimen global.

"Kami merekomendasikan hold [tahan] sembari melihat pergerakan pasar lebih lanjut terkait dengan ekspektasi di pasar," ujar Maximillianus Nicodemus, Associate Director Head of Research and Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya hari ini.

Meskipun memprediksi harga obligasi akan melemah, Nico dan tim mengatakan masih ada potensi penguatan harga obligasi di pasar.


Faktor yang mempengaruhi potensi tersebut adalah jika Presiden AS Donald Trump memperpanjang waktu penaikan tarif impor pada produk China ketika kedua belah pihak mendekati sebuah kesepakatan damai dagang.

Faktor kedua adalah rumor yang menyatakan bahwa ada ruang bagi AS untuk menunda pemungutan suara sampai pekan terakhir Maret, sehingga dapat memberi parlemen pilihan antara merevisi atau memperpanjang diskusi.

Nico mengatakan kemarin pasar obligasi sukses berbalik menjadi menguat meskipun hanya terjadi pada surat utang negara (SUN) tenor 5 tahuh, 10 tahun, dan 15 tahun karena tingginya animo lelang SUN kemarin.

Pada lelang SUN yang digelar Selasa kemarin, angka penawaran yang masuk mencapai Rp 66,36 triliun yang menjadi rekor tertinggi sejak lebih dari setahun terakhir.

"Dengan tingginya angka penawaran, tentu ini merupakan salah satu indikator bahwa pasar obligasi Indonesia masih sangat diminati [oleh investor asing]."

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas) Next Article Rekor Setahun! Permintaan Lelang SUN Tembus Rp 66 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular