Delegasi AS Tiba di China, Bursa Singapura Bergerak Positif

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 February 2019 08:34
Sentimen positif dari hubungan dagang AS-China bisa menjadi katalis yang mendorong indeks Straits Times.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan hari ini dibuka menguat pagi ini. Sentimen positif dari hubungan dagang AS-China bisa menjadi katalis yang mendorong indeks Straits Times.

Indeks Straits Times pada perdagangan pagi ini naik 0,19% ke level 3.250,81. Penguatan ini melanjutkan reli selama pekan ini.

Sentimen positif damai dagang AS-China menjadi katalis pasar keuangan Asia. Kemarin, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sudah tiba di Beijing untuk meneruskan dialog dagang yang dimulai sejak awal pekan.

Untuk menambah optimisme, South China Morning Post memberitakan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk berkunjung ke arena dialog dagang. Menurut seorang sumber, Presiden Xi akan datang pada Jumat ini.

Kehadiran Xi akan menjadi morale booster yang ampuh untuk mempercepat laju perundingan. Diharapkan damai dagang menjadi lebih cepat tercipta dan perekonomian global kembali menggeliat.

Hubungan Washington-Beijing yang membaik juga tampak dari itikad Presiden AS Donald Trump yang mempertimbangkan untuk memperpanjang masa 'gencatan senjata' yang sedianya berakhir pada 1 Maret. Meski langkah itu tidak menjadi pilihan, tetapi mulai dipertimbangkan.

"Kami bekerja dengan baik di China. Kalau kesepakatan (dengan China) sudah dekat, maka kita akan bisa selesaikan. Saya mungkin bisa menoleransi kesepakatan mundur sedikit (dari tenggat waktu 1 Maret), tetapi saya lebih suka tidak," ujar Trump saat rapat kabinet, mengutip Reuters.

Hawa damai dagang yang semakin terasa membuat pelaku pasar ogah bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang Asia kembali menjadi buruan.

Namun ternyata investor belum sepenuhnya move on dari penyakit lama yang diidap Indonesia, yaitu transaksi berjalan (current account). Kekhawatiran terhadap risiko pelebaran defisit transaksi berjalan muncul lagi seiring lonjakan harga minyak dunia.
(hps) Next Article Dialog AS-China Kandas, Straits Time Dibuka di Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular