
Dialog AS-China Kandas, Straits Time Dibuka di Zona Hijau
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
25 September 2018 08:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan hari ini dibuka menguat meskipun sentimen negatif perang dagang masih menyeruak. Saham-saham dari sektor keuangan masih mendominasi penguatan bursa saham Negeri Singa tersebut.
Indeks Straits Time hingga 08.21 WIB atau 09.21 waktu setempat, tercatat menguat 0,39%. Dimana volume transaksi tercatat mencapai 95,1 juta saham senilai SGD 138,1 juta.
Saham-saham yang tercatat menguat hari ini, diantranya saham Jardine C&C sebesar 0,34%, JSH USD naik 0,09%, OCBC Bank naik 0,09% dan Sembcorp Marine naik 0,08%.
Sementara itu, dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) minus 0,68%, S&P 500 terkoreksi 0,35%, tetapi Nasdaq Composite mampu menguat 0,23%.
Sama seperti di Asia, sentimen perang dagang pun mendominasi bursa saham New York.
Pekan lalu, Wall Street sempat cuek dengan isu perang dagang karena memperkirakan ada harapan Washington dan Beijing akan melakukan perundingan dagang. Namun karena rencana perundingan itu kandas, pelaku pasar terpaksa gigit jari.
Selain perang dagang, investor juga mulai mengalihkan fokus ke rapat The Federal Reserve/The Fed yang semakin dekat yaitu 26 September. Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat tersebut mencapai 93,8%. Sementara probabilitas kenaikan 50 bps adalah 6,2%.
(hps) Next Article Kinerja IHSG vs Straits Times Singapura, Siapa Jawaranya?
Indeks Straits Time hingga 08.21 WIB atau 09.21 waktu setempat, tercatat menguat 0,39%. Dimana volume transaksi tercatat mencapai 95,1 juta saham senilai SGD 138,1 juta.
Saham-saham yang tercatat menguat hari ini, diantranya saham Jardine C&C sebesar 0,34%, JSH USD naik 0,09%, OCBC Bank naik 0,09% dan Sembcorp Marine naik 0,08%.
Pekan lalu, Wall Street sempat cuek dengan isu perang dagang karena memperkirakan ada harapan Washington dan Beijing akan melakukan perundingan dagang. Namun karena rencana perundingan itu kandas, pelaku pasar terpaksa gigit jari.
Selain perang dagang, investor juga mulai mengalihkan fokus ke rapat The Federal Reserve/The Fed yang semakin dekat yaitu 26 September. Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat tersebut mencapai 93,8%. Sementara probabilitas kenaikan 50 bps adalah 6,2%.
(hps) Next Article Kinerja IHSG vs Straits Times Singapura, Siapa Jawaranya?
Most Popular