
AKR Target Bangun 30 SPBU di 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 February 2019 17:21

Jakarta, CNBC Indonesia- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) semakin gencar untuk memperluas bisnis perusahaan di sektor bahan bakar (petroleum).
Setelah membuka empat SPBU di BSD, Cibubur, Jababeka, dan Bintaro, perusahaan menargetkan akan memiliki 20-30 SPBU sampai dengan akhir 2019, termasuk yang akan dibuka di area Surabaya.
"Dalam 10 tahun ke depan, targetnya akan ada 350 SPBU di Indonesia," ujar Direktur Utama PT AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo dalam wawancara bersama CNBC Indonesia TV, Rabu (13/2/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, target pembangunan SPBU masih ada di Pulau Jawa, sampai perusahaan mengalami economic of scale.
"Kami kan jual BBM non-subsidi, kalau untuk BBM non-subsidi banyaknya pengguna di Pulau Jawa karena lebih banyak kendaraan bermotornya dibanding di luar Pulau Jawa," tutur Haryanto.
Adapun, lanjutnya, untuk besaran investasi membangun SPBU tersebut, tergantung oleh lokasi. Jika lokasinya sewa, cenderung lebih murah dibanding beli lahan.
Tidak hanya itu, selain kerja sama dengan BP di sektor SPBU dan avtur, AKR juga telah mengakuisisi sektor lubricant/pelumas dan mengintegrasikan tim ke dalam AKR. Haryanto menekankan, yang diakuisisi adalah daftar pelanggan dan tim dari perusahaan, jadi bukan perusahaannya.
"Jika dalam 10 tahun ke depan bisa ada 350 SPBU, tentu ini bisa berkontribusi cukup signifikan baik untuk pendapatan maupun profit," pungkasnya.
Saksikan video soal bisnis pelumas AKR di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article 2019, AKR Targetkan Laba Meroket 20%
Setelah membuka empat SPBU di BSD, Cibubur, Jababeka, dan Bintaro, perusahaan menargetkan akan memiliki 20-30 SPBU sampai dengan akhir 2019, termasuk yang akan dibuka di area Surabaya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, target pembangunan SPBU masih ada di Pulau Jawa, sampai perusahaan mengalami economic of scale.
"Kami kan jual BBM non-subsidi, kalau untuk BBM non-subsidi banyaknya pengguna di Pulau Jawa karena lebih banyak kendaraan bermotornya dibanding di luar Pulau Jawa," tutur Haryanto.
Adapun, lanjutnya, untuk besaran investasi membangun SPBU tersebut, tergantung oleh lokasi. Jika lokasinya sewa, cenderung lebih murah dibanding beli lahan.
Tidak hanya itu, selain kerja sama dengan BP di sektor SPBU dan avtur, AKR juga telah mengakuisisi sektor lubricant/pelumas dan mengintegrasikan tim ke dalam AKR. Haryanto menekankan, yang diakuisisi adalah daftar pelanggan dan tim dari perusahaan, jadi bukan perusahaannya.
"Jika dalam 10 tahun ke depan bisa ada 350 SPBU, tentu ini bisa berkontribusi cukup signifikan baik untuk pendapatan maupun profit," pungkasnya.
Saksikan video soal bisnis pelumas AKR di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article 2019, AKR Targetkan Laba Meroket 20%
Most Popular