Mata Uang Asia Sudah Menguat, Rupiah Masih Ketinggalan Kereta

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 February 2019 10:34
Dolar AS Kehilangan Momentum
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Setelah berlari kencang selama sepekan ini, dolar AS agak mengambil nafas. Pada pukul 10:18 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi tipis 0,04%. Meski begitu, indeks ini masih menguat 0,99% dalam seminggu terakhir dan selama sebulan ke belakang penguatannya mencapai 1,41%. 

Investor yang sudah mendapat keuntungan dari dolar AS mulai tergiur. Aksi ambil untung mendera mata uang Negeri Paman Sam, sebuah koreksi yang masih relatif sehat. 

Selain itu, investor juga mulai berani mengambil risiko karena ada sinyal positif dari perundingan dagang AS-China. Sepanjang pekan ini, delegasi AS berada di Beijing untuk melakukan dialog dagang. Washington tetap optimistis AS-China akan mencapai sebuah kesepakatan menuju damai dagang.

"Sepertinya begitu, tentu saja," ujar Kellyanne Conway, Penasihat Senior Gedung Putih, saat menjawab pertanyaan apakah kesepakatan dagang AS-China sudah semakin dekat. 

Untuk menambah optimisme, Conway bahwa menyatakan Presiden Trump masih mungkin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Trump, menurut Conway, ingin membuat kesepakatan dengan China yang adil bagi rakyat dan kepentingan AS. 

Semoga kabar-kabar positif seperti ini terus bermunculan sehingga harapan damai dagang AS-China tidak pudar. Sebab harapan tersebut akan menjadi mood booster yang ampuh bagi pasar keuangan Asia. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular