CAD Boleh Makin Dalam, Tapi Rupiah Enggan Tenggelam!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2019 17:04
CAD Boleh Makin Dalam, Tapi Rupiah Enggan Tenggelam!
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang penutupan perdagangan pasar spot, sebuah sentimen besar mendera rupiah. Namun rupiah tetap enggan menyerah dan masih mampu menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). 

Pada Jumat (8/2/2019), US$ 1 dihargai Rp 13.960 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. 

Gerak rupiah agak aneh hari ini. Dibuka stagnan, rupiah kemudian tergelincir ke zona merah dan bertahan cukup lama di sana. 


Namun jelang tengah hari, rupiah mulai menemukan pola permainan terbaiknya. Depresiasi semakin menipis dan akhirnya rupiah berhasil menguat meski dalam kisaran terbatas. 


Jelang penutupan pasar, rupiah bahkan sempat cukup mantap bertengger di zona hijau dengan apresiasi 0,14%. Akan tetapi kemudian muncul rilis data yang sudah dinantikan sejak kemarin yaitu Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). 

Pada kuartal IV-2018, NPI tercatat surplus US$ 5,42 miliar. Namun karena terus defisit pada 3 kuartal sebelumnya, NPI sepanjang 2018 tetap minus US$ 7,13 miliar. Defisit NPI pada 2018 menjadi yang terdalam sejak 2013. 

 

Sementara defisit transaksi berjalan alias Current Account Deficit (CAD) pada kuartal IV-2018 mengalami defisit 3,57% dari Produk Domestik Bruto. Ini menjadi defisit terdalam sejak kuartal II-2014.  

Sedangkan untuk keseluruhan 2018, defisit transaksi berjalan masih di bawah 3% PDB tepatnya 2,98%. Namun ini juga menjadi catatan terburuk sejak 2014. 



Sentimen negatif pun mendera rupiah. NPI yang defisit pada 2018 menandakan keseimbangan eksternal Indonesia agak limbung, karena devisa yang keluar lebih banyak ketimbang yang masuk.  

Artinya, rupiah lebih banyak dilepas karena kebutuhan valas yang tinggi sementara yang masuk tidak memadai. Fundamental rupiah menjadi lebih rapuh dan rentan terkoreksi. 

Rilis data ini 'sukses' membuat laju rupiah tertahan. Bukan hanya tertahan, penguatan rupiah pun tergerus hingga tersisa hanya 0,07% pada penutupan pasar. Namun untung saja rupiah masih bisa menguat, tidak lagi terjerumus ke zona merah.  

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

 

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Walau dihantam oleh rilis NPI, mengapa rupiah bisa tetap menguat? Apa resep keperkasaan rupiah? 

Pertama, rupiah sepertinya terbantu oleh penurunan harga minyak. Pada pukul 16:29 WIB, harga minyak jenis brent melemah 0,23% dan light sweet turun 0,44%. Dalam seminggu terakhir, harga brent anjlok 2,04% dan light sweet ambrol 5,13%. 


Koreksi harga minyak menciptakan harapan transaksi berjalan dan NPI ke depan akan lebih baik. Sebab biaya impor minyak akan lebih berkurang sehingga mengurangi defisit neraca migas, yang menjadi salah satu biang kerok jebolnya transaksi berjalan. 

Pada 2018, neraca migas tercatat minus US$ 11,59 miliar atau bengkak 57,67% dibandingkan 2017. Kalau harga minyak lebih murah, maka defisit ini bisa dikurangi dan membantu meringankan beban NPI. 


Kedua, mata uang Asia memang sedang cenderung menguat di hadapan dolar AS. Selain rupiah, mata uang utama Benua Kuning yang menguat adalah dolar Hong Kong, rupee India, won Korea Selatan, ringgit Malaysia, sampai dolar Singapura. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia pada pukul 16:44 WIB: 

 

Rupiah dan mata uang Asia tertolong oleh rilis data ekonomi terbaru di Jepang. Pada Desember 2018, konsumsi rumah tangga di Negeri Matahari Terbit tumbuh 0,1% year-on-year (YoY). Ini menjadi kenaikan pertama dalam 4 bulan terakhir. 

Sementara upah rill masyarakat Jepang naik 1,4% YoY. Kenaikan ini ditopang oleh pemberian bonus akhir tahun. 

Data ini memberi harapan bahwa perekonomian Jepang mampu tumbuh, meski dalam laju yang lambat. Ada kelegaan di pasar, dan sedikit menutup kekhawatiran akibat Eropa yang suram. 



TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular