
Trump Beri Harapan Palsu, Harga Minyak Lemas
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
08 February 2019 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pada pagi hari ini, Jumat (8/2) kembali merah merona.
Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak April masih terus terkoreksi sebesar 0,21% ke posisi US$ 61,47/barel, setelah amblas 1,69% kemarin (7/2).
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) juga melemah sebesar 0,34% ke level US$ 51,42/barel, setelah ditutup melemah 2,54% pada perdagangan kemarin.
Selama sepekan harga minyak tercatat melemah sekitar 3,5% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga si emas hitam masih tercatat naik sekitar 15%.
Kembali tak jelasnya nasib damai dagang Amerika Serikat-China kuat diduga menjadi sebab amblasnya harga minyak sejak kemarin.
Pasalnya, Presiden Donald Trump mengatakan ia tidak akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang berakhir pada 1 Maret mendatang.
Padahal dalam pertemuan dengan delegasi China pekan lalu, dirinya mengatakan bahwa akan bertemu Xi untuk mengukuhkan kesepakatan dalam waktu dekat.
Sontak pernyataan Trump kemarin membuat pasar kembali dihantui perlambatan ekonomi yang semakin parah.
Namun setidaknya, pengurangan produksi minyak yang dicanangkan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya dapat sedikit meredam sentimen negatif yang ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak April masih terus terkoreksi sebesar 0,21% ke posisi US$ 61,47/barel, setelah amblas 1,69% kemarin (7/2).
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) juga melemah sebesar 0,34% ke level US$ 51,42/barel, setelah ditutup melemah 2,54% pada perdagangan kemarin.
Kembali tak jelasnya nasib damai dagang Amerika Serikat-China kuat diduga menjadi sebab amblasnya harga minyak sejak kemarin.
Pasalnya, Presiden Donald Trump mengatakan ia tidak akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang berakhir pada 1 Maret mendatang.
Padahal dalam pertemuan dengan delegasi China pekan lalu, dirinya mengatakan bahwa akan bertemu Xi untuk mengukuhkan kesepakatan dalam waktu dekat.
Sontak pernyataan Trump kemarin membuat pasar kembali dihantui perlambatan ekonomi yang semakin parah.
Namun setidaknya, pengurangan produksi minyak yang dicanangkan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya dapat sedikit meredam sentimen negatif yang ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular