Saham Dharma Samudera Tiba-tiba Liar 35%, Kok Bisa?
tahir saleh, CNBC Indonesia
08 February 2019 14:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) melesat 34,62% di level Rp 140/saham pada perdagangan sesi II, Jumat (8/2/2019). Padahal di awal sesi I, saham ini tak begitu melonjak.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi Rp 6,04 miliar dengan volume perdagangan 47,37 juta saham. Saham Dharma Samudera melonjak bersama dengan saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) yang naik hingga 21,55% di level Rp 220/saham.
Dalam sepekan ini saham DSFI naik 37% dan year to date melonjak 39% dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 260 miliar.
Hingga saat ini, belum ada aksi korporasi terbaru dari perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Agenda terakhir hanya laporan perubahan susunan direksi perusahaan dalam RUPSLB pada 1 Februari 2019.
Adapun sentimen industri datang dari keputusan pemerintah Indonesia yang meminta Jepang membebaskan tarif bea masuk produk kelautan dan perikanan Indonesia. Rata-rata tarif bea masuk yang dibebankan sekitar 7%.
Laporan keuangan DSFI per September 2018 mencatat penjualan perusahaan turun tipis menjadi Rp 452,98 miliar dari periode September 2017 sebesar Rp 493,19 miliar.
Laba turun menjadi Rp 5,04 miliar dari sebelumnya Rp 8,42 miliar. Untuk pasar ekspor penjualan terbanyak yakni jenis ikan tuna sebesar Rp 136 miliar, sedangkan untuk pasar lokal penjualan terbesar yakni kepala ikan yang mencapai Rp 10 miliar.
(hps) Next Article 2 Saham Naik Tinggi Pekan Lalu, Bagaimana Hari Ini?
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi Rp 6,04 miliar dengan volume perdagangan 47,37 juta saham. Saham Dharma Samudera melonjak bersama dengan saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) yang naik hingga 21,55% di level Rp 220/saham.
Dalam sepekan ini saham DSFI naik 37% dan year to date melonjak 39% dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 260 miliar.
Adapun sentimen industri datang dari keputusan pemerintah Indonesia yang meminta Jepang membebaskan tarif bea masuk produk kelautan dan perikanan Indonesia. Rata-rata tarif bea masuk yang dibebankan sekitar 7%.
Laporan keuangan DSFI per September 2018 mencatat penjualan perusahaan turun tipis menjadi Rp 452,98 miliar dari periode September 2017 sebesar Rp 493,19 miliar.
Laba turun menjadi Rp 5,04 miliar dari sebelumnya Rp 8,42 miliar. Untuk pasar ekspor penjualan terbanyak yakni jenis ikan tuna sebesar Rp 136 miliar, sedangkan untuk pasar lokal penjualan terbesar yakni kepala ikan yang mencapai Rp 10 miliar.
(hps) Next Article 2 Saham Naik Tinggi Pekan Lalu, Bagaimana Hari Ini?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular