
Tipis! Rupiah Sedikit Lagi Sentuh Rp 14.000/US$ di Kurs Acuan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2019 10:42

Sementara dari dalam negeri, investor sedang harap-harap cemas menantikan rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Bank Indonesia (BI) memperkirakan NPI kuartal IV-2018 bisa surplus, tetapi defisit transaksi berjalan (current account deficit) masih cukup lebar di kisaran 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Artinya, pasokan devisa yang berjangka panjang dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa masih seret. Padahal ini adalah fundamental penting yang menyokong rupiah, dibandingkan arus modal portofolio alias hot money yang bisa datang dan pergi sesuka hati.
Dengan kondisi fundamental yang agak rentan, rupiah pun ikut rawan terdepresiasi. Investor tentu menjadi berpikir ulang untuk mengoleksi aset-aset berbasis rupiah, karena nilainya berisiko turun pada kemudian hari.
Namun ada sentimen positif yang membuat pelemahan rupiah tidak terlalu dalam yaitu harga minyak. Pada pukul 10:37 WIB, harga minyak jenis brent turun 0,62% sementara light sweet berkurang 0,74%.
Penurunan harga minyak memberi harapan bahwa ke depan transaksi berjalan akan membaik. Sebab koreksi harga minyak akan membuat biaya impor migas berkurang, sehingga defisit di pos ini menipis.
Harapan perbaikan transaksi berjalan membuat rupiah masih bisa sedikit bernafas. Setidaknya rupiah tidak menjadi mata uang terlemah di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Artinya, pasokan devisa yang berjangka panjang dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa masih seret. Padahal ini adalah fundamental penting yang menyokong rupiah, dibandingkan arus modal portofolio alias hot money yang bisa datang dan pergi sesuka hati.
Dengan kondisi fundamental yang agak rentan, rupiah pun ikut rawan terdepresiasi. Investor tentu menjadi berpikir ulang untuk mengoleksi aset-aset berbasis rupiah, karena nilainya berisiko turun pada kemudian hari.
Penurunan harga minyak memberi harapan bahwa ke depan transaksi berjalan akan membaik. Sebab koreksi harga minyak akan membuat biaya impor migas berkurang, sehingga defisit di pos ini menipis.
Harapan perbaikan transaksi berjalan membuat rupiah masih bisa sedikit bernafas. Setidaknya rupiah tidak menjadi mata uang terlemah di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular