
Analisis Teknikal
Dolar AS Tebar Ancaman, Euro Hingga Pound Jadi Korban
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 February 2019 15:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro Eropa dan poundsterling Inggris cenderung tertekan pada perdagangan siang ini di pasar spot. Tidak hanya terhadap ke dua mata uang tersebut, dolar indeks yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang kuat dunia juga sedang menguat sebesar 0,06% ke level 96,42.
Kekuatan dolar AS hari ini didapat dari rilis data neraca perdagangan AS, yang pada November 2018 mencatat defisit US$ 49,3 miliar. Lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang minus US$ 55,7 miliar. Defisit neraca perdagangan November 2018 menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir.
Ada harapan neraca perdagangan AS bisa membaik ke depannya, apalagi kalau damai dagang dengan China benar-benar terwujud. Ekspor AS bisa meningkat dan defisit bisa ditekan.
Berikut ulasan pergerakan mata uang euro Uni Eropa (EUR) dan poundsterling Inggris (GBP) dolar AS yang mengalami depresiasi nilai terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara teknikal:
Poundsterling Inggris VS Dolar AS
Melansir kuotasi pasar spot dari MetaTrader 4 yang merupakan penyedia platform transaksi foreign exchange (forex) terkemuka dunia, GBP kini diperdagangkan di level 1.2988/dolar AS, melemah 0,03% dibandingkan posisi penutupan kemarin.
Secara teknikal, poundsterling Inggris (GBP) lebih terdepresiasi jika dibandingkan dolar AS dalam jangka pendek. Hal ini tercermin dari pergerakan GBP yang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Pelemahan GBP tersebut tercermin dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), yang pada posisi dead cross.
Level 1.2933 akan menjadi penghalang pelemahan (support) apabila pound melanjutkan trennya.
Euro Eropa VS Dolar AS
Mata uang euro Eropa kini diperdagangkan di level 1.13572/dolar AS, melemah 0,02% jika dibandingkan posisi penutupannya kemarin di pasar spot.
Secara teknikal, euro bergerak hampir sama dengan GBP dimana lebih dolar AS lebih mendominasi secara jangka pendek. Hal ini tercermin dari pergerakan EUR yang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga masih pada posisi dead cross, atau memiliki cenderung turun.
Level 1.1357 perlu dicermati karena akan menjadi penghalang penurunan (resistance) mata uang tunggal euro zone tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jelang Voting Mosi Tidak Percaya PM Inggris, Dolar AS Terbang
Kekuatan dolar AS hari ini didapat dari rilis data neraca perdagangan AS, yang pada November 2018 mencatat defisit US$ 49,3 miliar. Lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang minus US$ 55,7 miliar. Defisit neraca perdagangan November 2018 menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir.
Ada harapan neraca perdagangan AS bisa membaik ke depannya, apalagi kalau damai dagang dengan China benar-benar terwujud. Ekspor AS bisa meningkat dan defisit bisa ditekan.
Poundsterling Inggris VS Dolar AS
Melansir kuotasi pasar spot dari MetaTrader 4 yang merupakan penyedia platform transaksi foreign exchange (forex) terkemuka dunia, GBP kini diperdagangkan di level 1.2988/dolar AS, melemah 0,03% dibandingkan posisi penutupan kemarin.
![]() |
Secara teknikal, poundsterling Inggris (GBP) lebih terdepresiasi jika dibandingkan dolar AS dalam jangka pendek. Hal ini tercermin dari pergerakan GBP yang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Pelemahan GBP tersebut tercermin dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), yang pada posisi dead cross.
Level 1.2933 akan menjadi penghalang pelemahan (support) apabila pound melanjutkan trennya.
Euro Eropa VS Dolar AS
Mata uang euro Eropa kini diperdagangkan di level 1.13572/dolar AS, melemah 0,02% jika dibandingkan posisi penutupannya kemarin di pasar spot.
![]() |
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga masih pada posisi dead cross, atau memiliki cenderung turun.
Level 1.1357 perlu dicermati karena akan menjadi penghalang penurunan (resistance) mata uang tunggal euro zone tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jelang Voting Mosi Tidak Percaya PM Inggris, Dolar AS Terbang
Most Popular