
Ekspansi Global, Kalbe Farma Siapkan Capex Rp 1,5 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 February 2019 11:03

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1,5 triliun pada 2019. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk menambah pabrik baru guna mengakomodasi teknologi baru yang akan diterapkan perusahaan untuk memproduksi produk barunya dan menggaet pasar internasional.
Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan jumlah tersebut merupakan capex rutin yang dialokasikan setiap tahunnya. Namun, di tahun ini perusahaan berniat untuk menghasilkan produk yang bisa bernilai ekspor dan dijual ke regional Asia Tenggara dan beberapa negara maju.
"Alokasi setiap tahun segitu dan untuk tambah pabrik baru untuk teknologi baru. Jadi kita masuk ke area teknologi. Produk biologi butuh investasi tambahan dan produk injeksi, produk dengan standar lebih tinggi. Akan coba ke pasar internasional, ekspor ke Asean dan negara maju," kata Vidjongtius dalam wawancara dengan CNBC Indoensia yang dipandu Pangeran Punce, Kamis (7/2).
Pengembangan produk baru ini juga ditunjang dengan investasi di bidang penelitian yang rutin dianggarkan senilai Rp 200 miliar-Rp 300 miliar setiap tahunnya. Hasilnya, tahun ini Saja perusahaan akan merilis 10-15 produk baru ke pasar.
"Sedang disiapkan satu produk untuk meningkatkan sel darah merah, tahun ini dipasarkan. Di pabrik yang baru di Cikarang," imbuh dia.
Selain itu, tahun ini kapasitas produksi perusahaan juga akan meningkat drastis dengan mulai neroperasinya pabrik di wilayah Jawa Barat.
Meski sudah selesai, saat ini pabrik tersebut masih dalam proses sertifikasi dan diperkirakan bisa komersialisasi pada semester kedua tahun ini. Peingkatan ini diperkirakan akan mencapai 30%-50%.
Dengan beberapa langkah tersebut, tahun ini perusahaan optimis pendapatannya bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. "Target dibantu rupiah menguat top line dan bottom line akan lebih baik. Penjualan di atas 5%," tandas dia.
(hps) Next Article Laba Kalbe Farma Turun 6,6%, KLBF Revisi Target
Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan jumlah tersebut merupakan capex rutin yang dialokasikan setiap tahunnya. Namun, di tahun ini perusahaan berniat untuk menghasilkan produk yang bisa bernilai ekspor dan dijual ke regional Asia Tenggara dan beberapa negara maju.
"Alokasi setiap tahun segitu dan untuk tambah pabrik baru untuk teknologi baru. Jadi kita masuk ke area teknologi. Produk biologi butuh investasi tambahan dan produk injeksi, produk dengan standar lebih tinggi. Akan coba ke pasar internasional, ekspor ke Asean dan negara maju," kata Vidjongtius dalam wawancara dengan CNBC Indoensia yang dipandu Pangeran Punce, Kamis (7/2).
Pengembangan produk baru ini juga ditunjang dengan investasi di bidang penelitian yang rutin dianggarkan senilai Rp 200 miliar-Rp 300 miliar setiap tahunnya. Hasilnya, tahun ini Saja perusahaan akan merilis 10-15 produk baru ke pasar.
Selain itu, tahun ini kapasitas produksi perusahaan juga akan meningkat drastis dengan mulai neroperasinya pabrik di wilayah Jawa Barat.
Meski sudah selesai, saat ini pabrik tersebut masih dalam proses sertifikasi dan diperkirakan bisa komersialisasi pada semester kedua tahun ini. Peingkatan ini diperkirakan akan mencapai 30%-50%.
Dengan beberapa langkah tersebut, tahun ini perusahaan optimis pendapatannya bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. "Target dibantu rupiah menguat top line dan bottom line akan lebih baik. Penjualan di atas 5%," tandas dia.
Kalbe Bangun Pabrik Genjot Ekspor Obat
[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article Laba Kalbe Farma Turun 6,6%, KLBF Revisi Target
Most Popular