Optimistis 2019, Waskita Beton Bidik Kontrak Baru Rp 10,39 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 February 2019 09:11
Optimisme itu didasarkan pada masih masifnya pembangunan infrastruktur.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen beton pracetak PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 10,39 triliun di 2019. Optimisme itu didasarkan pada masih masifnya pembangunan infrastruktur.

"Perseroan menargetkan pendapatan 2019 mencapai Rp 9,37 triliun dan laba bersih Rp 1,31 triliun. Adapun anggaran belanja modal tahun ini sebesar Rp 922,96 miliar," kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana, Kamis (7/2/2019).

Dalam APBN 2019, pemerintah menyiapkan anggaran infrastruktur sebesar Rp 415 triliun untuk mendukung konektivitas, penyediaan perumahan, dan ketahanan pangan. Target pembangunan infrastruktur tersebut antara lain pembangunan jalan sepanjang 1.837 kilometer dan jembatan sepanjang 37.177 meter. Selain itu, pemerintah akan membangun 16 proyek jalan tol.

Anggaran infrastruktur juga untuk melanjutkan pembangunan bendungan sebanyak 48 unit. Kemudian jalur kereta api sepanjang 394,8 km, menyelesaikan bandara baru di empat lokasi, dan membangun jaringan irigasi sebanyak 170,4 ribu hektare. Pembangunan infrastruktur juga bakal menopang pertumbuhan kinerja WSBP.

Tahun lalu, nilai kontrak baru WSBP mencapai Rp 6,66 triliun. Adapun total kontrak yang dikelola (order book) senilai Rp 17,34 triliun, termasuk kontrak bawaan (carry over) tahun 2017 sebesar Rp 10,68 triliun.

Dijelaskan Djarot, WSBP telah menerima pembayaran sebesar Rp 1,8 triliun untuk proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan proyek lainnya pada akhir tahun lalu. Selain itu, WSBP telah menuntaskan proyek tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama perseroan.

Dari sisi kapasitas produksi, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersebut mencapai 3,5 juta ton lebih tinggi dibandingkan 2017 yang sebanyak 3,25 juta ton.

Saat ini, WSBP memiliki 11 plant yang tersebar di sejumlah daerah, yaitu Cibitung, Palembang, Karawang, Subang, Sadang, Sidoarjo, Kalijati, Bojonegara, Klaten, Gasing, dan Legundi. Perseroan juga memiliki 72 batching plant.
(hps) Next Article Belvin Sebut SWF Jadi Sentimen Super Positif Saham WSBP

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular