Diburu Pemodal Institusi, Harga Saham Waskita Beton Naik 7,3%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 December 2018 16:30
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada perdagangan hari menguat signifikan. Pemodal institusi dikabarkan banyak memborong saham ini jelang tutup tahun.
Ini karena status WSBP sebagai anak usaha PT Waskita Karya Tbk yang notabene merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Hal itu membuat saham WSBP dinilai relatif aman sebagai tempat investasi jelang tutup tahun.
Saat penutupan perdagangan hari ini, harga saham WSBP naik 7,26% ke level Rp 384/saham. Volume perdagangan juga tercatat cukup besar 277,86 juta saham senilai Rp 105,64 miliar.
Perusahaan efek yang tercatat paling banyak membeli saham WSBP adalah Maybank Kim Eng Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
WSBP mengestimasikan arus kas operasi positif sebesar Rp 1,1 triliun di 2018. Hal itu didorong penerimaan pembayaran sejumlah proyek senilai Rp 9,8 triliun.
Diperkirakan nominal itu bisa bertambah lagi Rp 1,6 triliun di akhir tahun, sehingga total penerimaan diestimasikan mencapai Rp 11,4 triliun.
Selain itu, induk usaha perseroan, yaitu WSKT juga berencana untuk berinvestasi di infrastruktur bandara untuk meningkatkan recurring income. Salah satunya target investasinya adalah Bandara Palangkaraya.
Untuk meningkatkan porsi investasi, WSKT mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 24 triliun di 2019. Ini artinya ada potensi permintaan beton dari WSBP akan terus meningkat.
(hps/miq) Next Article Selamat! Waskita Beton Layak Investasi, tapi Outlook Negatif
Ini karena status WSBP sebagai anak usaha PT Waskita Karya Tbk yang notabene merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Hal itu membuat saham WSBP dinilai relatif aman sebagai tempat investasi jelang tutup tahun.
Saat penutupan perdagangan hari ini, harga saham WSBP naik 7,26% ke level Rp 384/saham. Volume perdagangan juga tercatat cukup besar 277,86 juta saham senilai Rp 105,64 miliar.
Perusahaan efek yang tercatat paling banyak membeli saham WSBP adalah Maybank Kim Eng Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Diperkirakan nominal itu bisa bertambah lagi Rp 1,6 triliun di akhir tahun, sehingga total penerimaan diestimasikan mencapai Rp 11,4 triliun.
Selain itu, induk usaha perseroan, yaitu WSKT juga berencana untuk berinvestasi di infrastruktur bandara untuk meningkatkan recurring income. Salah satunya target investasinya adalah Bandara Palangkaraya.
Untuk meningkatkan porsi investasi, WSKT mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 24 triliun di 2019. Ini artinya ada potensi permintaan beton dari WSBP akan terus meningkat.
(hps/miq) Next Article Selamat! Waskita Beton Layak Investasi, tapi Outlook Negatif
Most Popular