
Akuisisi Perusahaan Kertas, Alkindo Tambah Lini Bisnis
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 February 2019 16:39

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) akan menambah lini bisnis baru dengan melakukan akuisisi perusahaan yang milik induk usahanya, PT Eco Paper Indonesia (EPI). Terjadinya penambahan lini bisnis ini sebab sebelumnya perusahaan tidak memiliki usaha yang bergerak di bidang produksi kertas.
Corporate Secretary Alkindo Naratama Kuswara mengatakan dengan adanya tambahan segmen ini maka perusahaan akan memiliki empat segmen usaha yang dikonsolidasikan. Saat ini perusahaan memiliki tiga anak usaha eksisting yang bergerak di bidang kertas koversi, kimia dan polimer.
"Profil pelanggan EPI adalah perusahaan manifaktur kertas konversi, toko kertas, perusahaan percetakan dan perusahaan manufaktur kardus," kata Kuswara dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (6/2).
Langkah akuisisi ini dilakukan perusahaan adalah untuk mengantisipasi risiko kekurangan bahan baku kertas (core board) yang selama ini dibeli dari pemasok kertas. Ke depan, perusahaan bisa memastikan pasokan bahan baku dan EPI akan dapat memberikan kontribusi pada konsolidasi keuangan perusahaan.
Hingga akhir September 2018 lalu, usaha kertas konversi yang dijalankan langsung oleh perusahaan masih menjadi kontributor utama pada total pendapatan konsolidasi perusahaan menjadi Rp 247,90 miliar, diikuti oleh anak usahanya di bidang distribusi bahan kimia tekstil (PT Swisstex Naratama Indoesia) sebesar Rp 231,83 miiar dan PT Alfa Polimer Indonesia yang menjalankan bisnis manufaktur polimer sebesar Rp 109,30 miliar.
Adapun akuisisi ini akan dilakukan perusahaan dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) dengan menerbitkan sebanyak 550 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 365/saham.
Nantinya, induk usaha perusahaan PT Golden Arista International sekaligus pemegang saham mayoritas akan mengambil bagian dalam PMHMETD dengan mekanisme pemasukan saham (inbreng). Transaksi inbreng ini nilainya setara dengan 99% saham EPI senilai Rp 198 miliar.
Sementara sisa dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 2,75 miliar akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan.
(hps) Next Article S&P Naikkan Rating Perusahaan Kimia Milik Prajogo Pangestu
Corporate Secretary Alkindo Naratama Kuswara mengatakan dengan adanya tambahan segmen ini maka perusahaan akan memiliki empat segmen usaha yang dikonsolidasikan. Saat ini perusahaan memiliki tiga anak usaha eksisting yang bergerak di bidang kertas koversi, kimia dan polimer.
"Profil pelanggan EPI adalah perusahaan manifaktur kertas konversi, toko kertas, perusahaan percetakan dan perusahaan manufaktur kardus," kata Kuswara dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (6/2).
Langkah akuisisi ini dilakukan perusahaan adalah untuk mengantisipasi risiko kekurangan bahan baku kertas (core board) yang selama ini dibeli dari pemasok kertas. Ke depan, perusahaan bisa memastikan pasokan bahan baku dan EPI akan dapat memberikan kontribusi pada konsolidasi keuangan perusahaan.
Adapun akuisisi ini akan dilakukan perusahaan dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) dengan menerbitkan sebanyak 550 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 365/saham.
Nantinya, induk usaha perusahaan PT Golden Arista International sekaligus pemegang saham mayoritas akan mengambil bagian dalam PMHMETD dengan mekanisme pemasukan saham (inbreng). Transaksi inbreng ini nilainya setara dengan 99% saham EPI senilai Rp 198 miliar.
Sementara sisa dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 2,75 miliar akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan.
(hps) Next Article S&P Naikkan Rating Perusahaan Kimia Milik Prajogo Pangestu
Most Popular