
Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di 2018, Apa Saja Penopangnya?
Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
06 February 2019 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan share konsumsi rumah tangga mencapai 55,74% (dibulatkan 56,1%) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2018. Meskipun share konsumsi rumah tangga terhadap PDB sangat besar, namun laju pertumbuhannya (growth) justru hanya 5,05% terhadap PDB.
Growth dari konsumsi rumah tangga inipun tidak sebesar growth konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga) di tahun 2018 yang mencapai 9,08%.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto hal ini wajar terjadi mengingat saat itu mendekati tahun politik, sehingga banyak belanja atribut partai politik untuk kepentingan kampanye.
"Yang paling tinggi tumbuhnya konsumsi LNPRT mencapai 10,79%. Ya, mendekati pilkada serentak, banyak pertemuan parpol, kampanye, itu jadi faktor LNPRT tumbuh," ujar Suhariyanto, Rabu (6/2/2019).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, share konsumsi rumah tangga dan LNPRT sama-sama tumbuh melambat. Di tahun 2017, share konsumsi rumah tangga juga berada di level 56,1% (sama seperti tahun 2018). Sedangkan, share konsumsi LNPRT di tahun 2017 berada di level 1,18% dan tidak jauh berbeda dengan tahun 2018 yang berada di level 1,22%.
Hal serupa juga terlihat pada sisi growth-nya. Growth tahun 2018 untuk konsumsi rumah tangga maupun LNPRT juga tumbuh melambat juga dibandingkan tahun 2017, di mana masing-masing berada pada level 4,94% dan 6,93%.
Selain konsumsi rumah tangga dan LNPRT, komponen lain yang porsi share juga cukup besar terhadap PDB berasal dari pembentukan modal bruto, impor barang dan jasa, serta ekspor barang dan jasa. Masing-masing komponen tersebut memiliki porsi share 32,29%, 22,06%, dan 20,97% terhadap PDB di tahun 2018.
Namun di antara ketiga komponen tersebut, impor barang dan jasalah yang growthnya paling besar, mencapai 12,04%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 8,06%. Sementara ekspor barang dan jasa menunjukkan pertumbuhan negatif atau menurun. Di tahun 2017 growth ekspor mencapai 8,91%, namun di tahun 2018 hanya 6,48%. Untuk diketahui, khusus impor ini mengurangi komponen ekspor dan perhitungan PDB secara keseluruhan.
Sementara untuk pembentukan modal tetap bruto menunjukkan pertumbuhan yang positif, dari yang semula hanya 6,15%, di tahun 2018 menjadi 6,67%.
(dru) Next Article Ekonomi RI 'Hanya' Tumbuh 5,17% di 2018, Apa Kata Darmin?
Growth dari konsumsi rumah tangga inipun tidak sebesar growth konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga) di tahun 2018 yang mencapai 9,08%.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto hal ini wajar terjadi mengingat saat itu mendekati tahun politik, sehingga banyak belanja atribut partai politik untuk kepentingan kampanye.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, share konsumsi rumah tangga dan LNPRT sama-sama tumbuh melambat. Di tahun 2017, share konsumsi rumah tangga juga berada di level 56,1% (sama seperti tahun 2018). Sedangkan, share konsumsi LNPRT di tahun 2017 berada di level 1,18% dan tidak jauh berbeda dengan tahun 2018 yang berada di level 1,22%.
Hal serupa juga terlihat pada sisi growth-nya. Growth tahun 2018 untuk konsumsi rumah tangga maupun LNPRT juga tumbuh melambat juga dibandingkan tahun 2017, di mana masing-masing berada pada level 4,94% dan 6,93%.
Selain konsumsi rumah tangga dan LNPRT, komponen lain yang porsi share juga cukup besar terhadap PDB berasal dari pembentukan modal bruto, impor barang dan jasa, serta ekspor barang dan jasa. Masing-masing komponen tersebut memiliki porsi share 32,29%, 22,06%, dan 20,97% terhadap PDB di tahun 2018.
Namun di antara ketiga komponen tersebut, impor barang dan jasalah yang growthnya paling besar, mencapai 12,04%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 8,06%. Sementara ekspor barang dan jasa menunjukkan pertumbuhan negatif atau menurun. Di tahun 2017 growth ekspor mencapai 8,91%, namun di tahun 2018 hanya 6,48%. Untuk diketahui, khusus impor ini mengurangi komponen ekspor dan perhitungan PDB secara keseluruhan.
Sementara untuk pembentukan modal tetap bruto menunjukkan pertumbuhan yang positif, dari yang semula hanya 6,15%, di tahun 2018 menjadi 6,67%.
(dru) Next Article Ekonomi RI 'Hanya' Tumbuh 5,17% di 2018, Apa Kata Darmin?
Most Popular