2019, Utang Luar Negeri KAI Capai US$ 11,09 Juta

tahir saleh, CNBC Indonesia
06 February 2019 12:13
PT Kereta Api Indonesia (Persero) perlu menyiapkan dana cukup besar tahun ini mengingat masih punya utang jatuh tempo mencapai US$ 11,09 juta.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Api Indonesia (Persero) perlu menyiapkan dana cukup besar tahun ini mengingat masih punya utang jatuh tempo mencapai US$ 11,09 juta dari utang bank luar negeri.

Dana utang yang setara dengan Rp 155 miliar itu (asumsi per dolar AS Rp14.000), merupakan utang yang hanya jatuh tempo pada akhir tahun 2019, tidak termasuk utang jatuh tempo dari obligasi dan lainnya.

"Adapun total [pinjaman] untuk tahun jatuh tempo lebih dari tahun 2020 yakni US$ 62,00 juta, dari utang bank luar negeri," kata EVP Corporate Secretary PT KAI Dariyadi kepada Bursa Efek Indonesia, dalam keterbukaan informasi, Rabu (6/2/2019).

Nilai utang US$ 11,09 juta itu akan jatuh tempo secara rinci pada Maret, Juni, September, dan Desember mendatang masing-masing sebesar US$ 2,77 juta.

Sebagai perbandingan, d
ata laporan keuangan menunjukkan per Juni 2018, total kewajiban atau liabilitas PT KAI mencapai Rp 22,80 triliun. Dari total itu, utang usaha jangka pendek perseroan sebesar Rp 435,89 miliar, utang obligasi Rp 1,99 triliun, pinjaman jangka pendek Rp 3,12 triliun dan pinjaman jangka panjang Rp 7,75 triliun.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia juga mencatat PT KAI juga masih punya utang jatuh tempo dari 2 seri obligasi, yakni Rp 1 triliun dari Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri A yang jatuh tempo 21 November 2022 dan Seri B senilai Rp 1 triliun yang jatuh tempo 21 November 2024.

Kedua obligasi itu menawarkan kupon kepada investor masing-masing sebesar 7,75% dan 8,25% per tahun. Ekuitas dari induk usaha kereta Commuter Line
 Jabodetabek ini masih di level Rp 11,65 triliun per Juni 2018.
(hps) Next Article Rilis Obligasi Rp 2 T, KAI Tawarkan Kupon 7,75%-8,20%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular