Analisis Teknikal

Simak Proyeksi IHSG Jelang Laporan Pertumbuhan Ekonomi RI

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 February 2019 08:09
Proyeksi IHSG hari ini menurut analisis teknikal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari Senin (4/2/2019) dengan pelemahan 0,88% ke level 6.481. Pelemahan tersebut mematahkan reli kenaikan beruntun yang terjadi selama tiga hari.

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG hari ini, Rabu (5/2/2019), akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Analisis tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.


Indeks berpotensi mengikuti jejak bursa Wall Street Amerika Serikat (AS). Dow Jones Industrial Average (DJIA) di tutup naik 0,68%, S&P 500 bertambah 0,47%, sementara Nasdaq Composite juga melambung 0,74%.

Investor sepertinya bergairah menantikan pidato tahunan State of Union di AS yang akan dibawakan oleh Presiden Donald Trump. Salah satu isu yang dinanti oleh pasar adalah perkembangan hubungan dagang AS-China.

Trump berencana bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Belum ada kabar yang lebih spesifik mengenai pertemuan ini, tetapi Trump mengungkapkan bisa berlangsung lebih dari sekali. Harapan akan damai dagang AS-China semakin tebal.

Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar saham perlu mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV dan keseluruhan 2018. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2018 sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/YoY) dan 5,15% untuk keseluruhan 2018.


IHSG sendiri secara teknikal masih di jalur tren naik (uptrend). Tekanan yang terjadi pada IHSG kemarin membuat indeks bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5), atau memiliki kecenderungan turun dalam jangka pendek.

Sumber: Refinitiv
Namun demikian, IHSG masih berpotensi menguat mengingat tren dan sentimen pada hari ini cukup mendukung. Jika pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi yaitu 5,15% maka IHSG berpotensi menguji level 6.550 sebagai resistance level.

Namun, apabila hasilnya di bawah konsensus dari beberapa analis, IHSG berpotensi kembali kembali melemah dan menguji level 6.436 sebagai support level.

Saham-saham sektor konsumer perlu diperhatikan karena perekonomian Indonesia masih didorong oleh konsumsi, dengan saham-saham yang perlu dicermati yaitu GGRM, HMSP, ICBP dan INDF.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular