
Jelang Imlek, Duo Saham 'Makmur' Bagikan Cuan Tertinggi
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
05 February 2019 18:11

Di sisi lain, saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) memimpin koreksi sebulan terakhir, yakni sebesar 63,6% ke Rp 168 per unit, setelah salah satu unit usahanya yakni PT Putra Taro Paloma berada dalam status penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) berada di posisi kedua paling boncos, dengan penurunan sebesar 52,6%. Emiten properti ini tengah menggarap setidaknya tiga proyek besar, yaitu  Nifarro Park Apartment di Jakarta Selatan, East CBD di Surabaya, dan Pasar Modern—Royal Betawi Apartment di Banten.
Per September 2018, pendapatan perseroan terpangkas Rp 70,42 miliar, menjadi hanya Rp 89,44 miliar. Padahal, pada September 2018 perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp 159,86 miliar.
Selanjutnya, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) koreksi 40,2%. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini mengumumkan perseroan masuk ke dalam emiten yang membukukan ekuitas negatif dalam laporan keuangannya.
Artinya, perseroan menghadapi persoalan sistemik dalam kinerjanya yang berujung pada kenaikan kewajiban atau liabilitas hingga melampaui aset yang dimilikinya. Emiten dalam kondisi ini pada umumnya meerlukan restrukturisasi keuangan.
Selanjutnya, saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) terkoreksi 38,6% menjadi Rp 1.590 per unit, diikuti saham PT Onix Capital Tbk (OCAP) yang turun 38% menjadi Rp 170/saham dan saham PT Global Teleshop Tbk (GLOB) yang melemah 35,2% ke Rp 408 per saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm)
Saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) berada di posisi kedua paling boncos, dengan penurunan sebesar 52,6%. Emiten properti ini tengah menggarap setidaknya tiga proyek besar, yaitu  Nifarro Park Apartment di Jakarta Selatan, East CBD di Surabaya, dan Pasar Modern—Royal Betawi Apartment di Banten.
Per September 2018, pendapatan perseroan terpangkas Rp 70,42 miliar, menjadi hanya Rp 89,44 miliar. Padahal, pada September 2018 perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp 159,86 miliar.
Artinya, perseroan menghadapi persoalan sistemik dalam kinerjanya yang berujung pada kenaikan kewajiban atau liabilitas hingga melampaui aset yang dimilikinya. Emiten dalam kondisi ini pada umumnya meerlukan restrukturisasi keuangan.
Selanjutnya, saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) terkoreksi 38,6% menjadi Rp 1.590 per unit, diikuti saham PT Onix Capital Tbk (OCAP) yang turun 38% menjadi Rp 170/saham dan saham PT Global Teleshop Tbk (GLOB) yang melemah 35,2% ke Rp 408 per saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular