Saham Rontok, Begini Valuasi Bank Market Cap di Atas Rp 100 T

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
04 February 2019 18:17
Sektor keuangan menyumbang poin pelemahan paling banyak bagi IHSG dengan dua puluh lima poin sumbangan pelemahan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja sektor keuangan yang mengalami pelemahan 1,26% menjadi pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham hari ini, Senin (4/2/2019).

Kejatuhan saham-saham bank dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp 100 triliun membuat IHSG terkoreksi 0,87% ke level 6.481.

Sektor keuangan menyumbang poin pelemahan paling banyak bagi IHSG dengan dua puluh lima poin sumbangan pelemahan.

Aksi profit taking yang terjadi pada IHSG banyak mengarah ke saham-saham sektor keuangan, di mana investor asing seringkali bermanuver yang mengarah ke saham yang sama.

Asing tercatat melakukan jual bersih pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 280 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 85 miliar, Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 58 miliar.

Mengacu pada saham-saham big cap sektor keuangan, BBCA memiliki rasio harga saham per buku (Price to Book Value/PBV) paling tinggi diantara saham yang memiliki valuasi pasar (market cap) di atas seratus triliun rupiah lainnya. Adapun saham dengan PBV termurah yaitu BBNI dengan rasio 1,67. Berikut keterangan lengkapnya:
Valuasi Saham Sektor Perbankan
NoKode SahamKapitalisasi (Triliun Rp)Kapitalisasi (% sektor)PBV
1BBCA69414,44,72
2BBRI48310,22,75
3BMRI3547,191,89
4BBNI1723,571,67
Sumber: Refinitiv

Penurunan pada sektor keuangan tersebut seiring dengan pelemahan rupiah. Pada penutupan pasar spot hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 13.950. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan posisi akhir penutupan perdagangan pekan lalu.

Meskipun mengalami partial shut down, ternyata data-data perekonomian AS masih baik. Terakhir data penciptaan lapangan kerja non-pertanian periode Januari 2019 mencapai 304.000. Angka tertinggi sejak Februari tahun lalu dan jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan tambahan 165.000.

Hal ini tercermin dari pergerakan Dollar Index (yang menggambarkan kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,11% pada pukul 16:20 WIB. Perlahan tetapi pasti, Dollar Index nampak nyaman di zona hijau dan menekan hampir seluruh mata uang lainnya di seluruh dunia. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Sempat Rekor Harga Tertinggi, Apakah Saham BCA Sudah Mahal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular