Rupiah Menguat Nyaris Sendirian, Terima Kasih Investor Asing!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 February 2019 13:44
Terima Kasih Investor Asing!
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Kunci sukses rupiah pada hari ini adalah investor asing. Hingga akhir perdagangan sesi 1, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 205,9 miliar di pasar saham tanah air. Di pasar obligasi, investor juga nampak melakukan aksi beli, walaupun tak bisa 100% dikonfirmasi lantaran datanya baru dirilis oleh Kementerian Keuangan dalam beberapa hari mendatang.

Masuknya investor asing ke pasar obligasi tanah air diindikasikan oleh turunnya imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah Indonesia seri acuan.

Di pasar obligasi, yang menjadi acuan adalah tenor 5 (FR0077), 10 (FR0078), 15 (FR0068), dan 20 tahun (FR0079). Pada hari ini, yield obligasi tenor 5, 10, 15, dan 20 tahun turun masing-masing sebesar 5,9 bps (7,812%), 12 bps (7,931%), 15,4 bps (8,295%), dan 19,3 bps (8,338%).

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.

Rilis data inflasi membawa berkah bagi pasar modal tanah air. Pada pagi hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi periode Januari 2019 di level 0,32% MoM, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,82%. Capaian ini berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia di level 0,5% MoM (3,01% YoY).

Dengan inflasi yang rendah, maka tekanan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi mereda. Apalagi, selepas menggelar rapat selama 2 hari yang berakhir pada 30 Januari waktu setempat, The Federal Reserve selaku Bank Sentral AS lagi-lagi mengeluarkan pernyataan bernada kalem alias dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan. 

"Dalam situasi ekonomi global dan pasar keuangan saat ini, serta tekanan inflasi yang minim, Komite akan bersabar dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan berikutnya," tulis pernyataan The Fed.

Jika suku bunga acuan tak dinaikkan, maka tekanan terhadap profitabilitas perbankan akan menjadi mereda. Saham-saham bank BUKU 4 pun diincar investor asing: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibeli bersih investor asing senilai Rp 122,9 miliar hingga akhir sesi 1, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dibeli bersih masing-masing senilai Rp 42,6 miliar, Rp 35,2 miliar, dan Rp 22,6 miliar.

Untuk pasar obligasi, inflasi merupakan variabel yang sangat penting bagi investor dalam menentukan keputusan investasi. Jika inflasi rendah seperti yang terjadi saat ini, maka obligasi akan menjadi menarik lantaran menawarkan real interest rate yang lebih tinggi.

Derasnya aliran modal investor asing yang masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia membuat rupiah mampu menguat ditengah kekhawatiran terkait eskalasi perang dagang AS-China.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular