Kali Terakhir Tutup di Atas 6.500, Besoknya IHSG Anjlok 1,35%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 January 2019 20:03
Siap-Siap Jika Inflasi Loyo
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Seperti yang sudah disebutkan pada halaman pertama, anjloknya IHSG pada tanggal 13 Maret 2018 juga dipicu oleh lemahnya konsumsi masyarakat yang tercermin dari kontraksi penjualan barang-barang ritel.

Nah besok, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis angka inflasi periode Januari 2019. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan laju inflasi month-on-month di level 0,5%, sementara inflasi secara tahunan ada di level 3,01%.

Jika inflasi bisa menyamai atau bahkan mengalahkan ekspektasi para ekonom, bisa timbul persepsi bahwa konsumsi masyarakat relatif kuat. Namun sebaliknya, jika inflasi berada di bawah ekspektasi apalagi dengan marjin yang lebar, bisa timbul persepsi bahwa konsumsi masyarakat relatif lemah.

Akibatnya, saham-saham barang konsumsi bisa dilego oleh investor dan membebani laju IHSG secara keseluruhan.

Perlu diingat juga bahwa sektor barang konsumsi sudah melejit sebesar 3,56% sepanjang tahun ini, sehingga ruang bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung menjadi terbuka lebar.

Pada intinya, hasil dari negosiasi dagang AS-China dan rilis angka inflasi akan sangat menentukan nasib IHSG besok. Kalau hasilnya kelewat jelek, bukan tak mungkin koreksi dengan kedalaman lebih dari 1% akan kembali dialami.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular