Baht Sudah Agak 'Sembuh', Rupiah Terlemah Asia (Lagi)

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 January 2019 12:24
Rupiah Punya Masalahnya Sendiri
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun rupiah tidak mampu memanfaatkan sentimen positif tersebut karena tiga hal. Pertama, mendekati akhir bulan biasanya kebutuhan valas korporasi meningkat. Permintaan valas yang tinggi membuat rupiah mengalami tekanan jual sehingga nilainya melemah. 

Kedua, harga minyak masih naik. Pada pukul 12:12 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,46% dan light sweet bertambah 0,38%. 

Saat harga minyak naik, biaya impornya jadi semakin mahal sehingga mengancam neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account). Rupiah akan kekurangan pasokan devisa sehingga berpotensi melemah. 


Ketiga, rupiah juga rawan terserang ambil untung (profit taking). Maklum, rupiah sudah terapresiasi cukup tajam beberapa waktu belakangan. Sejak awal tahun hingga kemarin, rupiah sudah menguat 1,98% terhadap dolar AS. 

Penguatan rupiah yang lumayan ini membuatnya rawan koreksi teknikal. Koreksi itu bisa terjadi kapan saja, kemarin dan mungkin berlanjut sampai hari ini. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular