
Dicaplok Korea, Merger Bank Mitraniaga-Agris Selangkah Lagi
tahir saleh, CNBC Indonesia
29 January 2019 17:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana merger PT Bank Agris Tbk (AGRS) dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) sudah di depan mata setelah investor asal Korea Selatan, Industrial Bank of Korea (IBK) resmi mencaplok 71,68% saham Bank Mitraniaga sebesar Rp 477,59 miliar.
Bank yang berbasis di Ulchiro, Chung-gu, Seoul, Korea Selatan itu akhirnya membeli saham NAGA di harga Rp 409/saham sebanyak 1,16 miliar saham pada 28 Januari 2019. Harga pembelian ini di atas harga rata-rata harian NAGA sekitar Rp 268-330/saham.
"Tujuan transaksi adalah pengendalian Bank Mitraniaga," kata Direktur Utama Bank Mitraniaga M Nurcahyono, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/1/2019).
Informasi pembelian saham ini sudah tampak pada sesi I yang dilakukan oleh satu sekuritas yakni PT Indo Premier. Ketika itu, saham NAGA diborong dua kali yakni pertama sebanyak 1,15 miliar saham di harga Rp 409/saham dan kedua sebanyak 10 juta saham dengan harga sama yakni Rp 409/ saham.
Saham yang dibeli yakni milik Willy Yonathan dan Yeo Harry Yonanta sebagaimana diungkapkan keterbukaan informasi BEI. Sebagai informasi, hingga September 2018, pemegang saham Bank Mitraniaga yakni Willy Yonathan 72,07%, PT Sarana Steel Corporation 9,89%, Kamtono Kosasih 5,11%, Yeo Harry Yonanta 0,61%, dan publik 12,32%.
Pada awal Januari, IBK juga membeli sebanyak 5,04 miliar saham Bank Agris sehingga IBK memiliki 95,79% saham Bank AGRS dan menjadi pengendalinya. Pembelian saham oleh IBK dilakukan di pasar negosiasi dengan tutup sendiri (crossing) saham AGRS senilai Rp 1,15 triliun yang dilakukan melalui broker berkode PD atau PT Indo Premier Sekuritas.
Manajemen IBK, dikutip Yonhap News Agency, menargetkan akan meluncurkan unit IBK Indonesia pada semester I-2019. Bank IBK merupakan bank milik pemerintah Korea Selatan.
Dalam pernyataannya ketika membeli Bank Agris, direksi IBK menegaskan tujuan akuisisi bank adalah untuk berpatisipasi dalam pembangunan sistem perbankan dan mempercepat konsolidasi bank di Indonesia serta memperluas bisnis IBK di Indonesia.
Selain itu, akuisisi untuk lebih mengembangan bisnis perusahaan sasaran dalam jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian IBK dalam bidang pendanaan perbankan untuk UKM.
Setelah akuisisi, akan dilakukan merger dengan Bank Mitraniaga, sehingga Bank Agris akan naik kelas menjadi bank BUKU II atau modal inti antara Rp 1 triliun-5 triliun.
Selain merger, terbuka peluang untuk dilakukan tender offer (penawaran pembelian saham publik) karena daturan disebutkan bahwa jika ada perusahaan atau investor yang membeli minimal 25% saham sasaran, maka diwajibkan untuk melakukan penawaran yang sama kepada pemegang saham lain termasuk publik.
(hps) Next Article Indikasi Crossing, Saham Bank Mitraniaga Diborong Rp 477 M
Bank yang berbasis di Ulchiro, Chung-gu, Seoul, Korea Selatan itu akhirnya membeli saham NAGA di harga Rp 409/saham sebanyak 1,16 miliar saham pada 28 Januari 2019. Harga pembelian ini di atas harga rata-rata harian NAGA sekitar Rp 268-330/saham.
"Tujuan transaksi adalah pengendalian Bank Mitraniaga," kata Direktur Utama Bank Mitraniaga M Nurcahyono, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/1/2019).
Pada awal Januari, IBK juga membeli sebanyak 5,04 miliar saham Bank Agris sehingga IBK memiliki 95,79% saham Bank AGRS dan menjadi pengendalinya. Pembelian saham oleh IBK dilakukan di pasar negosiasi dengan tutup sendiri (crossing) saham AGRS senilai Rp 1,15 triliun yang dilakukan melalui broker berkode PD atau PT Indo Premier Sekuritas.
Manajemen IBK, dikutip Yonhap News Agency, menargetkan akan meluncurkan unit IBK Indonesia pada semester I-2019. Bank IBK merupakan bank milik pemerintah Korea Selatan.
Dalam pernyataannya ketika membeli Bank Agris, direksi IBK menegaskan tujuan akuisisi bank adalah untuk berpatisipasi dalam pembangunan sistem perbankan dan mempercepat konsolidasi bank di Indonesia serta memperluas bisnis IBK di Indonesia.
Selain itu, akuisisi untuk lebih mengembangan bisnis perusahaan sasaran dalam jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian IBK dalam bidang pendanaan perbankan untuk UKM.
Setelah akuisisi, akan dilakukan merger dengan Bank Mitraniaga, sehingga Bank Agris akan naik kelas menjadi bank BUKU II atau modal inti antara Rp 1 triliun-5 triliun.
Selain merger, terbuka peluang untuk dilakukan tender offer (penawaran pembelian saham publik) karena daturan disebutkan bahwa jika ada perusahaan atau investor yang membeli minimal 25% saham sasaran, maka diwajibkan untuk melakukan penawaran yang sama kepada pemegang saham lain termasuk publik.
(hps) Next Article Indikasi Crossing, Saham Bank Mitraniaga Diborong Rp 477 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular