
Jelang Merger, IBK Suntik Bank Agris Rp 700 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
01 March 2019 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengendali baru PT Bank Agris Tbk (AGRS), Industrial Bank of Korea (IBK) menyetorkan modal sebesar Rp 700 miliar pada 27 Februari lalu kepada bank tersebut guna memperkuat modal.
Manajemen Bank Agris dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (1/3/2019), menyatakan setoran modal ini dilakukan oleh IBK dan bakal berdampak positif pada kegiatan operasional perseroan ke depan.
Hanya saja, manajemen tidak menjelaskan apakah setoran modal ini adalah bagian dari proses merger antara Bank Agris dengan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) yang juga sudah dicaplok oleh konglomerasi jasa keuangan asal Korea Selatan itu.
Laporan keuangan AGRS per 30 September mencatat, modal inti (tier 1) Bank Agris masih di level Rp 476,88 miliar, sedangkan modal inti dan pelengkap turun menjadi Rp 505,10 miliar dari sebelumnya Rp 527,66 miliar.
Dengan level modal itu, maka Bank Agris masih masuk ke dalam kelompok BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) I atau mempunyai modal inti di bawah Rp 1 triliun.
Manajemen Bank Agris sebelumnya mengungkapkan bahwa Bank Agris dan Bank Mitraniaga akan digabung alias merger mengingat IBK menguasai keduanya. Dengan gabungan kedua entitas ini, bank ini nantinya naik kelas menjadi BUKU II atau modal inti antara Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.
"Setelah masuk modal, menjadi bank BUKU II, pengen-nya buku II dengan menambah modal, meng-guide investor baru," kata Sekretaris Perusahaan Bank Agris, Ita Handayani kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/1/2019).
Dalam keterbukaan informasi di BEI pada 17 Januari 2019, IBK membeli sebanyak 5,04 miliar saham sehingga IBK memiliki 95,79% saham Bank AGRS dan menjadi investor pengendali. Pembelian saham oleh IBK dilakukan di pasar negosiasi dengan crossing (transaksi tutup sendiri di satu broker) saham AGRS senilai Rp 1,15 triliun yang dilakukan melalui broker berkode PD atau PT Indo Premier Sekuritas.
Dalam pernyataannya, direksi IBK menegaskan tujuan akuisisi ini adalah untuk berpatisipasi dalam pembangunan sistem perbankan yang sebat dan mempercepat konsolodasi bank di Indonesia serta memperluas bisnis IBK di Indonesia.
Selain itu, akuisisi Bank Agris juga untuk lebih mengembangan bisnis perusahaan sasaran dalam jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian IBK dalam bidang pendanaan perbankan untuk UKM.
Setelah mencaplok Bank Agris, IBK yang berbasis di Ulchiro, Chung-gu, Seoul, Korea Selatan, juga resmi mengakuisisi 71,68% saham Bank Mitraniaga sebesar Rp 477,59 miliar pada 28 Januari 2019.
Simak ulasan mengenai musim semi akuisisi perbankan.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Dikuasai Korea, Mahalkah Akuisisi Bank Mitraniaga?
Manajemen Bank Agris dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (1/3/2019), menyatakan setoran modal ini dilakukan oleh IBK dan bakal berdampak positif pada kegiatan operasional perseroan ke depan.
Hanya saja, manajemen tidak menjelaskan apakah setoran modal ini adalah bagian dari proses merger antara Bank Agris dengan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) yang juga sudah dicaplok oleh konglomerasi jasa keuangan asal Korea Selatan itu.
Laporan keuangan AGRS per 30 September mencatat, modal inti (tier 1) Bank Agris masih di level Rp 476,88 miliar, sedangkan modal inti dan pelengkap turun menjadi Rp 505,10 miliar dari sebelumnya Rp 527,66 miliar.
Dengan level modal itu, maka Bank Agris masih masuk ke dalam kelompok BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) I atau mempunyai modal inti di bawah Rp 1 triliun.
Manajemen Bank Agris sebelumnya mengungkapkan bahwa Bank Agris dan Bank Mitraniaga akan digabung alias merger mengingat IBK menguasai keduanya. Dengan gabungan kedua entitas ini, bank ini nantinya naik kelas menjadi BUKU II atau modal inti antara Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.
"Setelah masuk modal, menjadi bank BUKU II, pengen-nya buku II dengan menambah modal, meng-guide investor baru," kata Sekretaris Perusahaan Bank Agris, Ita Handayani kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/1/2019).
Dalam keterbukaan informasi di BEI pada 17 Januari 2019, IBK membeli sebanyak 5,04 miliar saham sehingga IBK memiliki 95,79% saham Bank AGRS dan menjadi investor pengendali. Pembelian saham oleh IBK dilakukan di pasar negosiasi dengan crossing (transaksi tutup sendiri di satu broker) saham AGRS senilai Rp 1,15 triliun yang dilakukan melalui broker berkode PD atau PT Indo Premier Sekuritas.
Dalam pernyataannya, direksi IBK menegaskan tujuan akuisisi ini adalah untuk berpatisipasi dalam pembangunan sistem perbankan yang sebat dan mempercepat konsolodasi bank di Indonesia serta memperluas bisnis IBK di Indonesia.
Selain itu, akuisisi Bank Agris juga untuk lebih mengembangan bisnis perusahaan sasaran dalam jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian IBK dalam bidang pendanaan perbankan untuk UKM.
Setelah mencaplok Bank Agris, IBK yang berbasis di Ulchiro, Chung-gu, Seoul, Korea Selatan, juga resmi mengakuisisi 71,68% saham Bank Mitraniaga sebesar Rp 477,59 miliar pada 28 Januari 2019.
Simak ulasan mengenai musim semi akuisisi perbankan.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Dikuasai Korea, Mahalkah Akuisisi Bank Mitraniaga?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular