Analisis Teknikal

Redanya Perang Dagang Bisa Membawa IHSG Naik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 January 2019 08:52
Aksi profit taking jangka pendek mulai di lakukan investor melihat kinerja bursa menjadi yang tertinggi ke dua di Asia Tenggara.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan dengan koreksi 0,37% sedikit di atas level support 6.450. Aksi profit taking jangka pendek mulai di lakukan investor melihat kinerja bursa menjadi yang tertinggi ke dua di Asia Tenggara.

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG masih akan berfluktuasi dengan kecenderungan menguat terbatas. Analisa tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya yang berpotensi terjadi masih pada 6.450 hingga 6.550.

Meskipun perundingan damai dagang akan digelar, sentimen tersebut belum mampu mengangkat indeks utama Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,84%, S&P 500 melemah 0,78%, dan Nasdaq Composite terjatuh 1,11%.

Sentimen dari musim rilis laporan keuangan (earning season) lebih mendominasi karena beberapa perusahaan kinerjanya di bawah ekspektasi pasar. Contohnya Caterpillar, perusahaan produsen alat berat yang melaporkan laba per saham (Earnings per Share/EPS) US$ 2,55 pada kuartal IV-2018. Di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 2,99. saham Caterpillar pun ambrol 9,1%.

Nvidia perusahaan produsen perangkat keras komputer, kinerja sahamnya tergerus 13,82%. Perkiraan pendapatan yang turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu membuat kecewa pelaku pasar. China menjadi biang keladi kemerosotan kinerja dua perusahaan ini.

Tahun lalu, China membukukan pertumbuhan ekonomi 6,6% yang merupakan laju paling lemah sejak 1990. Artinya, permintaan dari Negeri Panda pun berkurang sehingga mempengaruhi kinerja Caterpillar dan Nvidia.

Dari dalam negeri, investor asing kembali melakukan aksi jual sahamnya. Minggu lalu, asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 93 miliar di pasar reguler dan dilanjutkan net sell pada perdagangan kemarin senilai Rp Rp 659 miliar di pasar yang sama.

Secara teknikal, potensi IHSG masih bergerak cenderung naik (uptrend). Mengacu pada beberapa indikator teknikal, yaitu indikator moving average convergence divergence/MACD. Posisinya membentuk persilangan naik atau golden cross.
Sumber: Refinitiv
Meskipun demikian, secara harian IHSG masih sangat berfluktuatif yang terlihat dari pola doji yang sebelumnya terbentuk.

Sentimen positif dari perundingan perang dagang diharapkan mampu mempengaruhi indeks hari ini. Rencananya Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari pekan ini akan bertandang ke Washington. Liu akan bertemu Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular