
Analisis Teknikal
Gara-gara Profit Taking, IHSG Muram di Awal Pekan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
28 January 2019 17:13

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan awal pekan ini dengan terkoreksi 0,37% ke level 6.458. Sempat menembus level psikologis 6.500 pada sesi satu, indeks seakan kurang tenaga menghadapi aksi profit taking baik domestik maupun asing.
Investor asing pada hari ini, Senin (28/1/2019) melepas portofolio sahamnya senilai Rp 659 miliar di pasar reguler.
Pelemahan IHSG seiring dengan akan diselenggarakannya lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (29/1/2019). Target indikatif yang dipatok pemerintah senilai Rp 15 triliun, sedangkan target maksimalnya senilai Rp 30 triliun.
Secara teknikal, IHSG masih dalam tren kenaikan (uptrend). Namun demikian, dalam jangka pendek IHSG memperlihatkan potensi koreksi minor pada perdagangan selanjutnya seiring terbentuknya pola bearish engulfing.
Indeks terlihat mulai kelelahan setelah merangkak naik, kecenderungan koreksi tersebut terlihat dari pergerakannya yang mulai bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Harapan melihat IHSG menghijau masih ada, jika mengacu pada indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD). Indeks diasosiasikan masih memiliki kecenderungan karena masih membentuk pola golden cross.
Sentimen perang dagang yang memudar juga dapat menjadi pendorong kenaikan indeks esok hari. seperti dikutip dari Reuters, Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan China Liao Min telah Washington hari ini waktu setempat.
Mereka akan 'membuka jalan' bagi kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari pekan ini. Liu akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Investor asing pada hari ini, Senin (28/1/2019) melepas portofolio sahamnya senilai Rp 659 miliar di pasar reguler.
Pelemahan IHSG seiring dengan akan diselenggarakannya lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (29/1/2019). Target indikatif yang dipatok pemerintah senilai Rp 15 triliun, sedangkan target maksimalnya senilai Rp 30 triliun.
![]() |
Harapan melihat IHSG menghijau masih ada, jika mengacu pada indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD). Indeks diasosiasikan masih memiliki kecenderungan karena masih membentuk pola golden cross.
Sentimen perang dagang yang memudar juga dapat menjadi pendorong kenaikan indeks esok hari. seperti dikutip dari Reuters, Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan China Liao Min telah Washington hari ini waktu setempat.
Mereka akan 'membuka jalan' bagi kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari pekan ini. Liu akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular