DPK Bank Mandiri Hanya Tumbuh 3% di 2018, Kenapa?

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
28 January 2019 17:17
Bank Mandiri mencetak laba bersih Rp 25,02 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) buka-bukaan soal pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 3,1% menjadi Rp 870 triliun di tahun 2018.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadmodjo mengatakan pada tahun 2018 kemarin Bank Mandiri fokus pendanaan yang berasal dari segmen perdagangan dan gaji. Segmen ini berbiaya rendah tetapi penarikan dana yang dilakukan nasabah cukup cepat.

"Deposito kita gak terlalu agresif spesial rate. Deposito kita jaga dengan cukup signifikan menjelang akhir tahun," ujar Kartika dalam paparan kinerja keuangan Bank Mandiri 2018 di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Kartika mengharapkan kondisi likuiditas akan lebih baik setelah awal tahun ini Bank Indonesia membuka lelang term repo tiap minggu sehingga ada perbaikan perhitungan GWM dan mengurangi deposito spesial rate.

Pada 2018, Laba bersih mencapai Rp 25,02 triliun atau tumbuh 21,2% dibandingkan laba di 2017. Pada tahun 2018, pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit masih menjadi penyumbang utama laba tetapi pertumbuhannya tidak signifikan. Pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 5,07% menjadi Rp 54,62 triliun.

Pendapatan non bunga atau fee based income juga berkontribusi dengan pertumbuhan yang signifikan. Fee based income tumbuh 20,1% menjadi Rp 28,44 triliun.


Nah, yang menarik dari kinerja Bank Mandiri adalah pendapatan lain-lain yang tumbuh dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 11 triliun. Angka ini tumbuh 59,2%.


Dari sisi pencadangan atau provisi, biaya CKPN turun dari Rp 15,95 triliun menjadi Rp 14,18 triliun. Itu artinya ada dana sebesar Rp 1,76 triliun yang diakui langsung sebagai laba bersih.


(roy/roy) Next Article Naik 21%, Laba Bank Mandiri Tembus Rp 25 T di 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular