
Laba Bank Mandiri Tembus Rp 25 T di 2018, Apa Faktornya?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
28 January 2019 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat kinerja keuangan yang bagus pada 2018. Laba bersih mencapai Rp 25,02 triliun atau tumbuh 21,2% dibandingkan laba di 2017.
Pada tahun 2018, pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit masih menjadi penyumbang utama laba tetapi pertumbuhannya tidak signifikan.
Pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 5,07% menjadi Rp 54,62 triliun.
Pendapatan non bunga atau fee based income juga berkontribusi dengan pertumbuhan yang signifikan. Fee based income tumbuh 20,1% menjadi Rp 28,44 triliun.
Nah, yang menarik dari kinerja Bank Mandiri adalah pendapatan lain-lain yang naik Rp 6,9 triliun menjadi Rp 11 triliun. Angka ini tumbuh 59,2%.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan pendapatan lain-lainnya salah satunya berasal dari anak usaha.
"Jadi ini kombinasi dua itu dan elemen lain itu yang sebabkan [dapat] Rp 4 triliun," ujar Panji dalam paparan kinerja keuangan kuartal IV Bank Mandiri di Jakarta, Senin (29/1/2019).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadmojo menambahkan tahun lalu pendapatan operasional juga ditunjang oleh transaksi jual-beli valas untuk eksportir yang cukup tinggi. Bank Mandiri melepas Rp 4 triliun. "Pendapatan lainnya ada komponen collectioan recovery aset," jelas Kartika.
Dari sisi pencadangan atau provisi, biaya CKPN turun dari Rp 15,95 triliun menjadi Rp 14,18 triliun. Itu artinya ada dana sebesar Rp 1,76 triliun yang diakui langsung sebagai laba bersih.
(roy/dru) Next Article Mandiri Optimistis Jaga Kinerja 2021 di Tengah Pandemi Covid
Pada tahun 2018, pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit masih menjadi penyumbang utama laba tetapi pertumbuhannya tidak signifikan.
Pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 5,07% menjadi Rp 54,62 triliun.
Nah, yang menarik dari kinerja Bank Mandiri adalah pendapatan lain-lain yang naik Rp 6,9 triliun menjadi Rp 11 triliun. Angka ini tumbuh 59,2%.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan pendapatan lain-lainnya salah satunya berasal dari anak usaha.
"Jadi ini kombinasi dua itu dan elemen lain itu yang sebabkan [dapat] Rp 4 triliun," ujar Panji dalam paparan kinerja keuangan kuartal IV Bank Mandiri di Jakarta, Senin (29/1/2019).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadmojo menambahkan tahun lalu pendapatan operasional juga ditunjang oleh transaksi jual-beli valas untuk eksportir yang cukup tinggi. Bank Mandiri melepas Rp 4 triliun. "Pendapatan lainnya ada komponen collectioan recovery aset," jelas Kartika.
Dari sisi pencadangan atau provisi, biaya CKPN turun dari Rp 15,95 triliun menjadi Rp 14,18 triliun. Itu artinya ada dana sebesar Rp 1,76 triliun yang diakui langsung sebagai laba bersih.
(roy/dru) Next Article Mandiri Optimistis Jaga Kinerja 2021 di Tengah Pandemi Covid
Most Popular